Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggul di "Quick Count", SBY Berterima Kasih kepada Rakyat Indonesia

Kompas.com - 08/07/2009, 15:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas partisipasinya dalam pemilihan umum presiden yang berlangsung hari ini, Rabu (8/7). Ia menegaskan, dirinya tetap menunggu hasil pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum mengenai hasil Pemilihan Umum Presiden 2009 yang berlangsung hari ini.

Sejumlah penghitungan cepat yang diselenggarakan lembaga survei menunjukkan kemenangan SBY dengan perolehan suara lebih dari 50 persen. Jika penghitungan KPU nanti tidak jauh berbeda dengan hasil penghitungan cepat ini, maka SBY akan memenangi pilpres dalam satu putaran.

"Penghitungan suara jelas belum selesai sampai nanti KPU sebagai lembaga yang paling berwenang mengumumkan hasil pemilu ini. Meski dari lembaga survei yang melakukan quick count menunjukkan keberhasilan kami dan teman-teman seperjuangan, tapi kami tetap meletakkan menunggu hasil penghitungan dari KPU hingga saatnya nanti disampaikan menurut undang-undang," kata SBY di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa penghitungan suara belum selesai. Oleh karena itu, diimbau agar selama proses penghitungan berlangsung, masyarakat tetap menjaga kedamaian.

"Marilah kita jaga bersama suasana nyaman dan damai di negeri ini. Kalau ada keberatan dan protes, salurkanlah melalui saluran dan prosedur yang diatur undang-undang. Dengan demikian, demokrasi dapat tumbuh dan berkembang," ujarnya.

"Siapa pun, baik yang menang, maupun yang kalah, tetap agung. Bagi konstituen, penghitungan ini belum selesai, masih akan berlanjut. Bersyukur itu dianjurkan. Tetaplah saling menjaga, saling menghormati satu sama lain," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com