Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Ambon, (SBY) Anda Pulang Saja

Kompas.com - 23/06/2009, 12:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah "menelanjangi" peran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam perdamaian Aceh beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla yang juga calon presiden dalam pilpres mendatang kembali "menelanjangi" Presiden SBY dalam mewujudkan perdamaian di Ambon dan Poso.

Wapres Kalla membeberkan hal itu saat menjawab pertanyaan peserta dalam Forum Dialog Perdamaian di Pusat Perfilman Usmar Ismail di Jakarta, Selasa (23/6) pagi. Dalam acara itu hadir sejumlah tokoh yang terlibat dalam proses perdamaian di Ambon, Poso, dan Aceh. Mereka di antaranya Koordinator Front Muslim Ustaz Farid S Lemba, Thamrin Ely, Pendeta Damanik, dan mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Syaid Mustafa dan lainnya.

"Mohon maaf kalau saya ceritakan lagi waktu konflik Ambon dimulai. Waktu itu saya Menko Kesra. Saya ikut dalam rombongan Menko Polkam (waktu itu Susilo Bambang Yudhoyono) ke Ambon. Tujuan saya menyelesaikan masalah pengungsi yang jumlahnya sekitar 2 juta orang. Namun, saya pikir, pengungsi tidak akan selesai tanpa diselesaikan konfliknya dulu. Karena itu, saya harus selesaikan konfliknya," papar Wapres Kalla.

Oleh sebab itu, tambahnya, setelah ia bersama Menko Polkam Yudhoyono tiba di Kota Ambon dan melakukan pertemuan dengan para tokoh, ia memilih tetap tinggal di Ambon, sementara rombongan Menko Polkam pulang ke Jakarta.

"Anda pulang saja, biar saya tinggal dan menyelesaikan konflik ini. Saya kemudian keliling Kota Ambon. Berbagai parang orang Ambon saya lihat di jalan-jalan," lanjutnya.

Minta izin Mega

Menurut Kalla, untuk menjaga keamanannya selama proses perdamaian di Ambon, satu peleton TNI disiapkan untuk mengawalnya. "Akan tetapi, saya minta tinggal di rumah Gubernur. Dan, malam itu saya mulai melakukan perundingan dengan para panglima perang Islam dan Kristen," jelas Kalla.

Melalui jalan yang berliku, tutur dia, akhirnya selama kurang lebih dua minggu ia dapat menyelesaikan perdamaian di Ambon dan membawa kelompok Islam dan Kristen duduk berunding untuk mengakhiri konflik.

Sebelumnya, Kalla mengaku ia terlebih dahulu meminta izin menyelesaikan langsung konflik Ambon dan Poso dengan caranya sendiri kepada Presiden Megawati Soekarnoputri. Presiden Megawati, menurut Kalla, memberikan izin lisan. Namun, tidak mengeluarkan surat perintah.

"Jadilah, saya jalankan proses perdamaian dengan hanya berbekal perintah lisan. Waktu itu, cara saya dengan melakukan pendekatan langsung ke para panglima perang kedua kelompok yang bertikai," demikian Wapres Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com