JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Mohamad S. Hidayat, mengatakan, di Jakarta, Senin (15/6) mengenai optimismenya perhelatan Eco Products International Fair (EPIF) 2010 akan mampu menarik minat minimal 100.000 pengunjung.
Sebelumnya, Filipina dianggap sukses sebagai penyelenggara EPIF 2009 dengan mengundang kedatangan 83.000 pengunjung.
Ia mengatakan bangga karena Indonesia mendapat kepercayaan Asian Productivity Organization (APO) untuk menjadi tuan rumah penyelenggara EPIF ke-6 yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 4-7 Maret 2010 dengan panitia penyelenggara Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) bersama KADIN.
Ia menambahkan ajang EPIF 2010 tidak hanya berusaha mendorong peningkatan produktivitas barang dan jasa, namun juga menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.
EPIF merupakan pameran dagang berskala internasional yang setiap tahun diselenggarakan di salah satu negara yang merupakan negara anggota APO. Pameran ini menggelar berbagai produk barang dan jasa, teknologi, serta industri yang ramah lingkungan.
Sebelumnya, negara-negara yang tergabung dalam Asian Productivity Organization (APO) yang menjadi negara penyelenggara EPIF yaitu Malaysia pada EPIF 2004, Thailand pada 2005, Singapore pada 2006, Vietnam pada EPIF 2008, dan terakhir Filipina pada 2009.
Menurut Direktur Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Teisuki Kitayama, salah satu alasan Indonesia terpilih menjadi tuan rumah EPIF 2010 karena Indonesia menunjukkan komitmen serius terhadap permasalahan pemanasan global. Selain itu, Kitayama juga mengatakan perekonomian Indonesia mempunyai dampak yang kuat terhadap negara-negara lain di dunia.
Ketua penyelenggara EPIF 2010, Handito Joewono, mengatakan, EPIF 2010 mengusung isu lingkungan dengan mendorong industri menjadi ramah lingkungan, mempromosikan produk yang ramah lingkungan serta membangun kesadaran bermasyarakat untuk menggunakan produk-produk ramah lingkungan.
Selain itu, Handito mengatakan, EPIF 2010 tersebut juga menjadi ajang untuk membangun persepsi masyarakat internasional terhadap pencitraan Indonesia bahwa Indonesia serius dalam menghadapi isu-isu internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.