Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar: Depag "Hanya Doa Saja"

Kompas.com - 09/06/2009, 20:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan Anwar Nasution kalau tidak bicara blak-blakan. Pada konferensi pers penyampaian laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) BPK di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa (9/6), Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini blak-blakan soal kinerja Departemen Agama (Depag).

Sambil geleng-geleng kepala Anwar menyebut Depag dengan prihatin. "Depag, juga! Walah-walah. Hanya doa saja. Nanti kita harap tak doa sajalah. Di masa akan datang kita harapkan lebih baik," kata Anwar.

Pernyataan Anwar dimaksudkan sebagai sikap prihatin dirinya terhadap Depag. Prihatin karena laporan keuangannya masih perlu diperbaiki. Beda dengan laporan keuangan departemen lainnya yang dinilainya mulai membaik. "Dibandingkan sebelum saya masuk BPK dengan yang sekarang, laporan keuangan (kementerian/lembaga) sudah banyak kemajuan," tuturnya.

"Yang belum ada kemajuan diharap bisa pacu diri lebih maju. Banyak di antaranya penegak hukum tidak malu-malu pada peraturan perundang-undangan yang ada," Anwar menambahkan.

Pada laporan BPK atas LKPP 2008, disebutkan belum banyak kemajuan. Untuk itu LKPP 2008 tahun lalu BPK RI kembali tidak menyatakan pendapat (dislaimer). "Ini berturut-turut selama lima tahun dari 2004-2008," paparnya.

Kata Anwar opini atas LKPP yang terus memburuk ini menggambarkan perbaikan sistem keuangan negara belum terjadi menyeluruh pada semua departemen/lembaga negara. "Masalahnya pada belum adanya kesungguhan dan upaya yang mendasar, petunjuk maupun program terpadu dari pemerintah," kata Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com