Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Ahli: Aliran Dana BI Rugikan Negara

Kompas.com - 14/04/2009, 21:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Saksi ahli auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Novi Gregory mengatakan pengeluaran uang Rp 100 miliar laporan keuangan Bank Indonesia (BI) ke Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) untuk diseminasi UU BI dan bantuan hukum mantan pejabat BI dalam kasus BLBI dinilai tanpa pertanggungjawaban. Pengeluaran uang itu termasuk dalam kerugian negara.

"Ada kehilangan keuangan negara Rp 100 miliar tanpa pertanggungjawaban, itu definisi kerugian negara maka kesimpulannya telah terjadi kerugian negara karena pengeluaran itu nyata dan dapat dihitung," kata saksi ahli auditor BPK Novi Gregory di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (14/4).

Ahli menghitung kerugian negara ini dihadirkan dalam kasus dugaan korupsi aliran dana BI untuk empat mantan pejabat BI Aulia Pohan, Maman H Soemantri, Bun Bunan Hutapea, dan Aslim Tadjuddin.

Dijelaskan Novi, dalam temuan auditor menemukan adanya kerugian negara. Adapun indikator menghitung kerugian negara, menurutnya, meliputi ada kehilangan uang negara dalam artian ada pengeluaran tetapi tanpa pertanggungjawaban, pengeluaran itu nyata dan dapat dihitung.

"Indikator terakhir ada penyimpangan dilihat dari pengeluaran uang Rp 100 miliar di laporan keuangan BI namun tak ada pencatatan," papar Novi.

Selain itu, penyimpangan dapat pula dilihat dari bukti-bukti pengeluaran dana YPPI dalam kurun waktu Juli-Desember 2003 yang tak sesuai tujuan yayasan. "Total pengeluarannya mencapai Rp 100 miliar tapi tak tercatat di laporan keuangan hanya dalam bukti surat keterangan pengurus Yayasan," jelasnya.

"Ada bukti pengeluaran uang yayasan dengan bukti penarikan dana dari Oey Hoey Tiong, Rusli Simanjuntak dan Asnar Azhari, jumlahnya bervariasi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com