KOMPAS.com — BUDAYAWAN Betawi Ridwan Saidi mengaku, pernyataannya sama sekali bukan untuk menjegal Presiden SBY. Apalagi, untuk memberikan peluang kepada kandidat capres manapun dalam pertarungan pilpres mendatang. Buku tulisannya berjudul Bencana Bersama SBY yang di-launching di Hotel Sahid, Rabu (11/3), hanya ingin memberikan informasi semata kepada rakyat apa yang sudah dan akan terjadi.
"Peluncuran buku ini tidak ada hubungannya dengan pilpres nanti, karena saya akan golput. Kalau dari peluncuran buku ini ada yang merasa untung atau dirugikan tidak ada urusannya dengan kita," kata Ridwan Saidi saat dimintai komentar tentang bukunya.
Budayawan Betawi ini kemudian menyatakan tak mau ambil pusing dengan hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga polling, SBY selalu berada di tempat teratas, capres yang diprediksi menang pada pilpres nanti.
"Dan ini tidak ada urusan dengan lembaga survei. Lembaga survei juga susah dipercaya, mereka ibarat dukun. Sama-sama diancak (harus dikasih sesajen). Kita kalah dengan kitab suci yang mencatat setiap bencana-bencana, manusia tidak mencatat itu. Padahal, setiap bencana bisa dijadikan pelajaran," kilahnya.
Tanpa bermaksud menjegal, Ridwan Saidi menegaskan lagi, ia mencatat sudah ratusan bencana yang terjadi selama negeri ini dipimpin oleh Presiden SBY. Meski Presiden SBY pernah diruwat pada tahun 2006, katanya lagi, ternyata tak menghilangkan berbagai bencana yang terjadi di Tanah Air.
"Menurut ramalan metafisik, SBY itu selalu dikuntit sama bencana. Meski 2006 SBY pernah diruwat ternyata tidak mempan juga. Ada 400 bencana yang sudah terjadi, dan tidak termasuk kecelakaan. Ini, sekali lagi, tidak ada urusan dengan pilih SBY atau tidak pilih SBY," tandasnya.
"Kita hanya mengingatkan saja bahwa sejak SBY menjabat terjadi banyak bencana. Terserah dia apakah mau mundur atau tetap mencalonkan jadi presiden, mau sadar atau tidak. Kita hanya memberitahu pada pemerintah bahwa ada 400 bencana saat SBY menjabat. Itu saja, saya tidak ada urusan dengan pilpres nanti, karena saya akan golput," Ridwan Saidi menegaskan kembali.
Dalam buku terbarunya, Ridwan secara detail mencatat setiap kejadian bencana yang terjadi selama pemerintahan SBY-JK di Indonesia.