Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammad Sukarna Kembalikan Uang Rp 2,5 miliar ke KPK

Kompas.com - 17/09/2008, 17:52 WIB

JAKARTA, RABU-- Mantan Konsulat Jenderal Kinabalu Muhammad Sukarna mengembalikan uang Rp 2,5 miliar kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hari ini, Rabu (17/9). Sebelumnya, Sukarna ditetapkan sebagai tersangka korupsi terkait penetapan tarif ganda keimigrasian di Malaysia bersama delapan orang lainnya.

Delapan orang tersebut adalah tiga mantan konjen di Kinabalu berinisial KR, MS, dan AH. Enam lainnya adalah pejabat dibawah konjen yakni dua orang mantan kepala bidang Konsulat Ekonomi Penerangan Sosial Budaya di Kinabalu berinisial RE, dan MTM, tiga mantan kepala sub direktorat imigrasi Konsulan Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kinabalu MT, KS, dan IR, serta mantan Kasub Imigrasi Penghubung KJRI di Kinabalu AN.

Juru bicara KPK mengatakan Sukarna datang ke KPK sekitar pukul 12.00. Dia kemudian menyerahkan uang Rp 2,5 miliar kepada tim KPK. Uang yang dimasukkan dalam tas tersebut berupa pecahan seratus ribuan. "Hari ini MS mengembalikan uang Rp 2,5 miliar kepada KPK," kata Johan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu (17/9).

Lebih lanjut Johan mengatakan saat ini total pengembalian uang dalam kasus ini adalah Rp 4 miliar. Sedangkan delapan tersangka lainnya, menurut Johan, belum melakukan pengembaliasn uang. Kesembilan tersangka ini menjabat pada kurun waktu 2001-2005.

KPK menjerat mereka dengan pasal penyalahgunaan wewenang dan memperkaya sendiri sesuai dengan UU no 31/1999 sebagaimana diubah dalam UU no 20/2001 tentang tindak pidanan korupsi. Sembilan tersangka tersebut diancam dengan hukuman 20 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Pada 21 Juli lalu, KPK telah meminta tindakan pencekalan terhadap kesembilan tersangka tersebut dan dilarang bepergian ke luar negeri selama satu tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com