JAKARTA, SELASA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda roadshow-nya untuk sosialisasi pemilih ke luar negeri karena karena mendapat masukan banyak pihak. Penundaaan tersebut diputuskan semua anggota KPU tiga hari lalu.
"Untuk sementara kami menunda karena mendapat banyak masukan. Namun, kami tetap akan pergi ke luar negeri. Itu sudah prinsip. Kalau menurut saya idealnya sampai awal November," kata anggota KPU I Gusti Artha di gedung KPU, Jakarta, Selasa (9/9).
Selain itu, menurut Putu, saat ini KPU masih disibukkan dengan banyak kegiatan dalam negeri, seperti pencalonan legislatif, penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT), dan sebagainya.
Putu juga menjelaskan KPU akan mengurangi jumlah personel yang sedianya akan berangkat ke luar negeri menjadi tiga orang, yakni Sekretaris Jenderal KPU, anggota KPU, dan seorang dari pihak Departemen luar negeri. Namun, Putu enggan berkomentar lebih jauh saat ditanya wartawan mengenai daftar nama yang hendak berangkat ke luar negeri. "Yang jelas dari KPU harus berangkat karena untuk menguatkan kelembagaan," ujar Putu.
KPU juga memangkas jumlah negara tujuan dan lebih memfokuskan negara tujuannya ke negara-negara ASEAN. Di samping ASEAN, Putu menyebut, KPU akan mengunjungi Jepang, Hongkong, AS, dan Belanda. "Negara yang akan dituju yang banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI)-nya. Karena banyak pemilih," tutur Putu.
Semula, KPU akan mengunjungi 14 kota di 14 negara, yakni, Kuala Lumpur (9-12 September), Beijing (13-16 September), Manila (16-19 September), New Delhi (20-23 September), Sidney (22-25 September), Cape Town (26-29 September), Cairo (5-8 Oktober), Jeddah (9-12 Oktober), Moskow (12-15 Oktober), Den Haag (16-19 Oktober), Paris (19-22 Oktober), Madrid (23-26 Oktober), New York (27-30 Oktober), dan Havana (31 Oktober-3 November).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.