JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto meminta kembali diperiksa sebagai saksi Harun Masiku pada Juli mendatang.
Harun merupakan mantan kader PDI-P yang menjadi tersangka suap dan menjadi buron setelah melarikan diri ke luar negeri.
“Kalau enggak salah bulan Juli yang bersangkut minta dijadwalkan,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Baca juga: Tim Hukum PDI-P Bawa Staf Hasto ke Komnas HAM, Buat Laporan Usai Ponsel Disita KPK
Alex mengaku belum mengetahui kapan penyidik akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap Hasto.
Namun, sejauh Alex ketahui politikus PDI-P itu akan datang sendiri ke KPK.
“Pak Hasto sendiri yang akan datang sendiri jadi tidak perlu panggilan,” ujar Alex
Adapun Hasto memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi dugaan suap Harun Masiku pada Senin (10/6/2024).
Hasto mengaku diperiksa penyidik sekitar empat jam. Namun, ia hanya menghadapi penyidik selama satu jam setengah.
Menurut Hasto, pemeriksaan itu belum memasuki pokok perkara. Ia juga menyampaikan protes kepada penyidik karena tidak didampingi pengacara.
“Karena di tengah-tengah itu kemudian staff saya yang namanya Kusnadi itu dipanggil katanya untuk bertemu dengan saya tetapi kemudian tasnya dan handphonenya atas nama saya itu disita,” ujar Hasto.
Baca juga: Serangan Balik Hasto PDI-P Setelah Ponsel Disita, Laporkan Penyidik KPK ke Dewas
“Sehingga kemudian kami tadi berdebat,” tutur Hasto.
Kasus suap Harun Masiku berawal saat tim KPK menggelar operasi tangkap tangan pada 8 Januari 2020.
Harun merupakan mantan kader PDI-P yang sempat mengikuti Pemilihan Calon Anggota Legislatif (Pileg) pada 2019 lalu.
Ia kemudian diduga menyuap eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
Dari hasil operasi, tim KPK menangkap delapan orang dan menetapkan empat orang sebagai tersangka.
Keempat tersangka adalah Wahyu Setiawan, eks Anggota Bawaslu Ronnyiani Tio Fridelina, kader PDIP Saeful Bahri, dan Harun Masiku.
Baca juga: Pimpinan KPK Minta Pencegahan Hasto Ditunda karena Masih Kooperatif
Namun, saat itu Harun lolos dari penangkapan. Tim penyidik KPK terakhir kali mendeteksi keberadaan Harun di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.
Harun hingga kini masih berstatus buronan dan masuk DPO.
Harun, diduga menyuap Wahyu dan Ronnyiani untuk memuluskan langkahnya menjadi anggota DPR melalui pergantian antar waktu (PAW). Saat ini, pencarian Harun Masiku sudah memasuki tahun keempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.