JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku sempat membandingkan kualitas udara di kota-kota di dunia pada Rabu (5/6/2024) pagi.
Adapun kualitas udara kota-kota yang dibandingkan tersebut, adalah Singapura, Melbourne di Australia, dan Paris di Prancis.
Hal ini dikatakan Jokowi saat peletakan batu pertama (groundbreaking) tanda dimulainya pembangunan kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk di Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (5/6/2024).
"Tadi pagi saya membandingkan indeks kualitas udara di Jakarta, di Singapura, Melbourne, dan di Paris, dan di Nusantara," kata Jokowi saat peletakan batu pertama yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Baca juga: Jokowi Tak Khawatir Mundurnya Kepala Otorita Ganggu Investasi Asing di IKN
Ia merinci, kualitas udara di Jakarta berada di angka 176. Padahal, standar kualitas udara yang baik adalah 0-50.
Sedangkan di Singapura di angka 44, di Melbourne 38, dan di Paris 38.
"Dan standar udara yang baik adalah 0-50. Di Jakarta jauh sekali dari standar itu, saya kira bukan Jakarta tapi Jabodetabek," tuturnya.
Ia meyakini, kualitas udara di Ibu Kota Nusantara akan memenuhi standar kualitas udara yang baik. Meski ia mengaku belum diukur, Presiden beranggapan kualitas udara di Ibu Kota baru tersebut berada di sekitar 20.
"Dan di Nusantara belum diukur, saya lihat mau nunggu-nunggu. Belum diukur tetapi saya yakini pasti di sekitar 20-an," ungkapnya.
Terlebih kata dia, Nusantara adalah konsep kota hijau yang kendaraan dan penggunaan energinya pun diatur agar ramah lingkungan.
Kendaraan yang boleh beroperasi di sana adalah kendaraan listrik (electric vehicle), bukan kendaraan berbahan bakar fosil.
"Yang diperbolehkan hanya electric vehicle, akan nol (emisi karbon). Karena penggunaan energi di sini juga yang diperbolehkan adalah energi hijau. Inilah konsep Nusantara ke depan," jelas Jokowi.
Sebagai informasi, mengacu pada situs IQAir, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berada di angka 34 per hari ini pukul 08.00 waktu setempat.
Tingkat polusi udara itu berada dalam kategori baik dengan skala 0-50. Kualitas udara dinyatakan tidak sehat bila tercatat dalam skala rentang 151-200.
Sementara, dinyatakan pada kategori sedang dengan skala 50-100, tidak sehat bagi kelompok sensitif di skala 101-150, dan dinyatakan sangat tidak sehat pada skala 201-300.
Adapun IQAir merupakan perusahaan teknologi Swiss. IQAir AirVisual merupakan situs Pembacaan AQI yang didasarkan pada Standar Kualitas Udara Ambien Nasional (NAAQS) dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) untuk menghitung AQI dan untuk mengaitkan warna kode.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.