Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Tugaskan KRI RE Martadinata-331 untuk Latma Rimpac di Hawaii

Kompas.com - 03/06/2024, 12:58 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut (AL) menugaskan kapal perang fregat, KRI Raden Eddy Martadinata-331 yang berada di bawah jajaran Komando Armada II, untuk Latihan Bersama (Latma) Multilateral Rim Of Pacific (Rimpac) di Oahu, Hawaii, Amerika Serikat.

KRI REM-331 beserta para personel melakukan sejumlah persiapan seperti Rimpac 2024 overview brief saat kapal berlayar di perairan Selat Makassar, Minggu (2/6/2024).

Prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL yang dibawa juga mempertajam naluri tempurnya dengan berlatih visit board search dan seizure (VBSS) di atas KRI REM-331, Minggu kemarin.

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) Laksamana Madya Denih Hendrata saat melepas keberangkatan KRI REM-331, Jumat (31/5/2024), mengatakan bahwa keikutsertaan Latma Rimpac untuk meningkatkan profesionalisme, kemampuan tempur, dan kerja sama militer dengan negara sahabat.

Baca juga: MNEK 2025 Bali, TNI AL Akan Ajak Negara Peserta Lakukan Penghormatan ke KRI Nanggala

Di samping itu juga untuk meningkatkan eksistensi TNI AL dalam hubungan militer internasional.

“Keikutsertaan KRI REM-331 di Latma Rimpac 2024 merupakan andil TNI Angkatan Laut dalam rangka berpartisipasi aktif pada latihan multinasional yang sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Denih, dikutip dari siaran pers Koarmada II, Senin (3/6/2024).

KRI REM-331 di bawah komando Kolonel Laut (P) Adam Tjahja Saputra akan melaksanakan Latma Rimpac selama 85 hari atau hingga 2 Agustus mendatang.

Kapal berlayar melewati rute Surabaya-Bitung-Guam-Hawaii dengan membawa 183 anak buah kapal (ABK), prajurit Kopaska, dan Marinir.

Baca juga: Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

KRI REM-331 nantinya akan melaksanakan pembukaan di Oahu Hawaii, pada 27 Juni 2024, dilanjutkan dengan Harbour Phase, Force Integration Training Phase, Pause Ops and Tactical Phase.

Sementara itu, pada tahap akhir akan dilaksanakan penutupan Latma Rimpac pada 2 Agustus 2024 di Pearl Harbour.

Rimpac 2024 rencananya bakal melibatkan 30 negara seperti Australia, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Filipina, India, Indonesia, Inggris, Jerman, Malaysia, Jepang, Perancis, Singapura, Belgia, Kolombia, Selandia Baru, Brunei Darussalam, Belanda, Tonga, Thailand, Chile, Polandia, Inggris, Peru, Sri Lanka, Pakistan, Kanada, Meksiko, Italia, dan Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com