Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Belah Bambu, PDI-P Bantah Tudingan Projo yang Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Kompas.com - 02/06/2024, 08:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - PDI Perjuangan angkat suara usai dituding relawan pendukung Presiden Joko Widodo, Pro Jokowi (Projo), sebagai pihak yang ingin memisahkan Jokowi dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Krisitiyanto mengatakan, tudingan yang dilontarkan Bendahara Umum Projo, Panel Barus itu sama sekali tidak benar.

Hasto justru berbalik menuding Panel bahwa ia tidak memahami situasi partai politik, sehingga menuduh PDI-P ingin memisahkan Jokowi dan Prabowo.

"Ya Projo kan bukan partai, jadi kami enggak pernah menerapkan hal-hal tersebut," kata Hasto ditemui di Taman Perenungan Bung Karno, Ende, NTT, Sabtu (1/6/2024).

Baca juga: Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Saat menggelar konferensi pers di Kantor DPP Projo, Panel sebelumnya menyebut PDI-P tengah memainkan politik belah bambu, untuk memecah belah Jokowi dan Prabowo yang sempat menjadi rival pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 lalu.

“Kalau dalam bahasa saya dalam Rakernas V kemarin kan, PDI-P memainkan taktik belah bambu begitu,” sebut Panel di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta, Jumat (31/5/2024).

“Kita menduga ada upaya untuk memisahkan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo,” sambung dia.

Dugaan itu, menurut Panel, berasal dari sejumlah pernyataan yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, saat pembukaan Rakernas V PDI-P.

Misalnya, Megawati menyebut adanya kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM) pada Pemilu 2024, yang membuat terjadinya anomali di dalam kontestasi politik di Tanah Air.

Menurut Panel, pernyataan Megawati sama halnya menganggap bahwa kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 kemarin tak memiliki legitimasi. Di sisi lain, ia juga menyebut bahwa pernyataan Megawati terkesan ingin menyerang Jokowi.

"Sejak awal ada upayanya untuk mendegradasi atau melegitimasi pemerintahan presiden terpilih Prabowo-Gibran,” sebutnya.

Baca juga: Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

"Sejak awal, dengan nyanyian, dengan tuduhan kecurangan TSM,” imbuh dia.

 

Di sisi lain, Hasto menambahkan, pihaknya menolak seluruh tudingan Projo yang menyebut PDI-P ingin memisahkan Jokowi dan Prabowo.

Ia menegaskan, PDI-P selalu berpedoman pada dua hal di dalam menerapkan praktik politik, yaitu hukum dan demokrasi.

"Kami ini tegak lurus pada jalan hukum, pada jalan demokrasi," tegas Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com