Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri dan Jaksa Agung Tak Cukup Pamer Keakraban...

Kompas.com - 29/05/2024, 09:25 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Isu penguntitan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febrie Ardiansyah oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri perlu segera diklarifikasi. Hal ini untuk memastikan bahwa benar-benar tidak ada persoalan di tubuh instansi Polri dan Kejagung itu.

Kedua pimpinan institusi itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin sebelumnya telah menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, untuk menjelaskan persoalan yang terjadi, Jakarta, Senin (27/5/2024).

Keduanya bahkan telah saling menunjukkan keakraban, meskipun pada Senin siang, Febrie dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga terlibat pemufakatan jahat dalam proses lelang barang rampasan sita korupsi tahun 2023.

Baca juga: Kapolri dan Kejagung Diminta Jelaskan Isu Jampidsus Dibuntuti, Tak Cuma Pamer Keakraban

Saat di istana, baik Burhanuddin dan Listyo, terlihat duduk berdekatan saat menghadiri acara SPBE Summit 2024 dan Peluncuran GovTech Indonesia. Keduanya bahkan duduk sebelahan di mobil golf selepas acara.

Dalam kesempatan terpisah, Kapolri mengklaim, Polri tak memiliki masalah dengan Kejagung, saat ditanya mengenai arahan apa saja yang disampaikan Presiden Jokowi ketika dipanggil terkait peristiwa itu.

"Kan dengan Pak Jaksa Agung kan sudah sama-sama enggak ada masalah," kata Listyo di Istora Senayan, Senin malam.

Sigit pun tidak menanggapi lebih lanjut saat ditanya tindak lanjut lembaganya atas arahan itu.

Dia hanya menyebut bahwa tidak ada masalah di antara dua instansi. Pernyataan senada juga disampaikan Burhanuddin saat ditemui di Istana Negara.

"(Kita) enggak ada masalah kok," ujar Burhanuddin.

Tidak cukup pamer keakraban

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai, baik Burhanuddin dan Listyo perlu duduk bersama untuk meluruskan informasi yang saat ini berkembang di masyarakat.

Menurutnya, keakraban yang ditampilkan pimpinan tertinggi Tribrata dan Adhyaksa di Istana Kepresidenan itu tidak serta merta menuntaskan isu yang sudah terlanjur beredar. 

Baca juga: Soal Densus 88 Buntuti Jampidsus, Menko Polhukam: Kapolri dan Jaksa Agung Menghadap Jokowi

Klarifikasi diperlukan untuk menjawab apakah ada hal lain yang membuat Korps "Burung Hantu", lambang Densus 88 AT Polri, membuntuti langkah Febrie. Hingga akhirnya tindakan tersebut diketahui dan bahkan seorang yang diduga anggota Densus 88 itu diamankan oleh personel POM TNI yang bertugas menjaga Febrie.

"Harusnya dijelaskan. Salam-salaman memang perlu dalam budaya kita sebagai simbol, tetapi belum tentu menuntaskan substansi masalah," kata Bambang saat dihubungi.

Saat ini, menurut Bambang, isu penguntitan kian liar berkembang di masyarakat. Terlebih, ada sejumlah kasus besar yang tengah diselidiki oleh Kejagung.

"Bila tidak ada penjelasan dan klarifikasi, bisa jadi hanya akan menyimpan bara dalam sekam, yang suatu saat bisa jadi akan terbakar atau terulang kembali," ujar dia.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2024).KOMPAS.com/Rahel Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2024).

Terpisah, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan, persoalan penguntitan Febrie oleh Densus 88 masih didalami. Ia pun enggan berbicara lebih jauh mengenai peristiwa ini.

“Dengan isu yang tadi disampaikan bahwa saat ini terus dilakukan pendalaman, pendalaman, dilakukan penyelidikan apa yang terjadi, yang sebetulnya,” kata Hadi di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2024).

Mantan Panglima TNI itu juga enggan membeberkan pihak mana saja yang terlibat di dalam pengusutan ini. Namun, ia meyakini bahwa peristiwa ini dapat diselesaikan sebaik mungkin.

"Saya kira permasalahan-permasalahan itu bisa diselesaikan namun saat ini masih dalam penyidikan pendalaman," imbuh Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com