Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Zulhas Pastikan Kemendag dan Pertamina Patra Niaga Berkomitmen Awasi Pengisian LPG di SPBE

Kompas.com - 27/05/2024, 20:06 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading Pertamina, berkomitmen mengawasi takaran isi tabung liquefied petroleum gas (LPG). 

Pengawasan takaran tersebut dilakukan untuk menjamin kebutuhan masyarakat terpenuhi saat dilakukan pemeriksaan di stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE).

"Tahap pertama ini kami ingin agar tertib sehingga tidak merugikan konsumen dan masyarakat banyak. Kemarin sudah bensin, hari ini gas. Terima kasih kepada Pertamina," kata Zulkifli di SPBE Koja, Jakarta Utara, Senin (27/5/2024). 

Lebih lanjut, menteri yang akrab disapa Zulhas itu berharap, Pertamina dan para bupati bisa terus melakukan pengawasan.

Sebab, kewenangan pengawasan distribusi LPG 3 kilogram (kg) diberikan kepada bupati dan pemerintah daerah (pemda). 

Baca juga: Pertamina Akan Perketat Pengawasan Penjualan Elpiji 3 Kilogram

“Kalau tidak jalan, kami akan turun. Oleh karena itu, kami akan cek hampir seluruh Provinsi di Indonesia yang ada SPBE,” katanya dalam siaran pers.

Dalam kunjungan tersebut, Zulhas mengatakan, ada kekurangan pada beberapa tabung yang ditemukan dalam pengisian LPG di SPBE. 

Ia menyebutkan, ada residu atau sisa gas di dalam tabung LPG yang mempengaruhi jumlah pengisian ke tabung LPG.

Zulhas menjelaskan, sejumlah SPBE juga sudah diberikan sanksi administrasi oleh Pertamina Patra Niaga. Dengan demikian, keterisian tabung LPG diharapkan bisa sesuai.

“Sekarang sanksinya administrasi. Kalau sudah diingatkan dan tidak lagi bisa diingatkan, ya, dicabut. Kalau semua dipidana, kan, susah. Nanti dapat gasnya kita repot juga. Pertama kita tertibkan dulu,” ujarnya.

Baca juga: Pertamina Akan Tertibkan Penjualan Jual Elpiji 3 Kg di di Warung

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan pemda untuk mengawasi SPBE dalam pengisian tabung LPG. 

“Kami dari Pertamina Patra Niaga selaku subholding yang ditugaskan untuk melakukan pendistribusian dan pengawasan akan terus bekerja sama dengan Kemendag dan juga pemda melakukan pengawasan-pengawasan,” katanya.

Riva menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga (K/L) terkait sehingga mendapatkan solusi terbaik untuk penyediaan LPG ke masyarakat.

“Jadi, terkait dengan hal-hal yang tadi disampaikan Pak Menteri, kami support dan juga akan kami laksanakan dengan maksimal,” ujarnya. 

Riva mengatakan, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait untuk dapat memberikan solusi yang terbaik bagi pelayanan ke masyarakat. 

Baca juga: Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com