Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Kompas.com - 26/05/2024, 20:54 WIB
Vitorio Mantalean,
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri juga memberikan pesan kepada para anggota, kader, simpatisan yang hadir dalam penutupan rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDI-P, Minggu (26/5/2024).

Megawati menegaskan bahwa PDI-P bakal dijadikan partai pelopor. Untuk itu, dia meminta semua kader turun ke masyarakat. Terutama, jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

“Partai ini mau saya jadikan partai pelopor. Kamu yang tidak bisa bekerja untuk rakyat, out,” kata Megawati di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu.

Bahkan, dia meminta kepada para anak ranting untuk tidak segan melapor apabila ditemukan kader PDI-P yang tidak mau turun melayani masyarakat.

Baca juga: Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Kemudian, dia juga mengingatkan bahwa kader PDI-P harus memiliki sifat progresif revolusioner, pantang menyerah, tahan banting, dan meningkatkan kecakapannya sebagai kader partai.

Berbicara mengenai kader partai, tiba-tiba Megawati menyinggung soal sosok yang menyebutnya telah menghina karena penyebutan kader partai.

“Kan ada kan yang ngomong, coba aku pikir, dulu begitu lama ngikut katanya menghina Ibu Mega (karena) nyebut kader, tahu lah sopo (siapa),” ujarnya.

Namun, Megawati tidak menyebut siapa kader tersebut. Sebab, menurut dia, kader hingga simpatisan PDI-P yang hadir dalam rakernas sudah mengetahui siapa yang dimaksudnya itu.

“Anak-anakku sekalian jadikan PDI Perjuangan sebagai pembela rakyat sejati, tidak perlu takut ketika berjuang demi kebenaran,” katanya menutup rakernas.

Baca juga: Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu Poco-Poco Kepemimpinan, Sindir Pemimpin Maju Mundur

Sebelumnya, pada Juli 2023, Megawati mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendapatkan kritik dari berbagai pihak atas panggilan petugas partai kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, dia mengaku, tidak memedulikan kritik yang dialamatkan padanya tersebut.

"Saya saja di-bully, tidak boleh ngomong kader, enggak boleh ngomong petugas partai," kata Megawati.

Baca juga: Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Dalam kesempatan berbeda, Megawati menyebut bahwa penyebutan kader partai sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) di PDI-P. Sebab, Jokowi tercatat sebagai kader PDI-P.

Terkait AD/ART, Megawati pun juga menaatinya. Oleh karena itu, Presiden kelima RI ini juga menyadari bahwa dirinya petugas partai PDI-P.

"Saya pun petugas partai, ditugasi oleh kongres partai untuk menjadi dipilih oleh kalian untuk bertanggung jawab sebagai ketua umum," ujar Megawati pada Oktober 2023.

Namun, kini PDI-P diketahui sudah tidak menganggap Jokowi sebagai bagian dari partai. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun.

Baca juga: Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

Nasional
Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Nasional
Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com