JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kembali mengungkit soal utang negara dalam pidato politiknya menutup rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDI-P, Minggu (26/5/2024).
Kali ini, Megawati meminta agar pemerintah yang berkuasa membuka soal jumlah utang negara saat ini ke publik. Sehingga menjadi perhatian sekaligus pengetahuan bagi rakyat.
“Inikan (utang negara) harusnya diomongkan ke seluruh rakyat Indonesia loh supaya awereness-nya, pengetahuannya, perhatiannya. Kita ini jangan enak-enak lho banyak utang lho. Terus cara menyelesaikan utangnya lalu bagaimana,” kata Megawati di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu.
Dia lantas mengungkapkan, sempat kewalahan sendiri saat mencoba untuk menghitung jumlah utang Indonesia sampai saat ini.
Baca juga: Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas
Bahkan, Presiden ke-5 RI ini mengingatkan agar berhati-hati dengan utang karena bisa membuat negara menjadi tidak seimbang dan kacau.
“Saya sendiri sampai ngitung sendiri, kan karena pernah presiden. Itung-itung, wow gimana ya. Kalau antara untuk balance sheet-nya tidak seimbang artinya miring, bahaya lho,” ujar Megawati.
Adapun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat bahwa nilai utang pemerintah menurun sampai dengan akhir Maret 2024. Ini mengakhiri tren kenaikan posisi utang pemerintah pada beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data dokumen APBN KiTa, nilai utang pemerintah sampai dengan 31 Maret lalu sebesar Rp 8.262,10 triliun. Nilai itu turun sekitar Rp 57,12 triliun dari posisi pengujung Februari 2024, yakni sebesar Rp 8.319,22 triliun.
Susutnya nilai utang pemerintah diikuti dengan penurunan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB).
Rasio utang terhadap PDB tercatat sebesar 38,79 persen pada akhir Maret, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 39,06 persen.
Baca juga: Megawati: Lebih Baik Aku Cinta Padamu, Susah Banget Pakai Saranghae, Bukannya Menghina...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.