JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengkritik represivitas kepolisian yang dianggap semakin menjadi-jadi belakangan ini.
Dalam pidatonya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI-P di Beach City International Stadium, Jakarta, Jumat (24/5/2024), Megawati mengungkit tindakan berlebih kepolisian pada sebuah demonstrasi hingga seorang demonstran perempuan dilarikan ke rumah sakit.
Ia juga mengaku tidak suka melihat kepolisian menyemprot demonstran dengan mobil water canon.
"Saya protes sama polisi. Enggak boleh (demo)? Saya bilang, apakah tidak boleh hak demonstrasi? Lalu apa alasannya dan dia seorang perempuan lho sampai digotong ke rumah sakit," ucap Megawati.
Baca juga: Megawati Bergetar Ucapkan Terima Kasih ke Pemilih PDI-P
"Aduh, tidak usah takut, deh, sama polisi. Polisi juga orang, punya istri, punya keluarga," lanjutnya.
Ia kemudian menyinggung bahwa ia turut terlibat dalam pemisahan Polri dengan TNI yang mulanya merupakan satu kesatuan dalam ABRI.
Megawati juga mengenang dirinya sempat dipanggil polisi ketika menjadi salah satu tokoh Reformasi melawan Orde Baru.
"Kok sekarang diam? Saya ketawa sendiri, hehe. Yang salah polisinya atau kitanya nih, sampai takut sama polisi doang, hehe. Kan nih kebalik-balik kan republik ini. Hehe," kata dia.
Megawati juga menyinggung bahwa seorang Kapolri "dijadikan" oleh DPR.
Baca juga: Puji Ahok, Megawati: Orang yang Berani di PDI-P Hanya yang Mantap, Tidak Goyang-goyang
Dalam pidato politiknya, Megawati menyinggung banyak ketidaksetujuannya terhadap situasi sosial-politik bangsa belakangan ini.
Ia, misalnya, menyinggung kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif dalam Pemilu 2024.
Ia juga mengungkit soal pengerahan aparat keamanan dalam kampanye Pemilu 2024 serta bungkamnya KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Ibunda Ketua DPR Puan Maharani itu juga mengkritik soal rancangan revisi Undang-undang tentang Mahkamah Konstitusi (UU MK) dan UU Penyiaran yang hendak melarang tayangan jurnalisme investigatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.