Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skenario Pilkada Jakarta 2024, Anies Versus Gerindra

Kompas.com - 24/05/2024, 14:46 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyebut bahwa pertarungan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024 bakal menarik apabila Anies Baswedan kembali maju menjadi calon gubernur.

Sebab, menurut Ujang, Partai Gerindra dan Presiden RI terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto juga memiliki kepentingan atau atensi dengan Jakarta sebagai salah satu daerah yang memiliki basis massa dan strategis.

Kemudian, Gerindra disebut sangat kecil kemungkinannya kembali mendukung Anies di Pilkada Jakarta 2024.

“Saya meyakini Gerindra ini punya atensi khusus di DKI dan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih yakin akan mendukung kadernya di DKI. Mungkin pertarungannya yang menarik adalah di situ. Pertarungan Anies seandainya maju dengan kekuatan Gerindra yang menurut saya sudah jadi partai pemerintah nanti,” ujar Ujang dalam diskusi di Kompas TV yang dikutip pada Jumat (24/5/2024).

Baca juga: PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Oleh karena itu, dia meyakini bahwa Gerindra bakal mengusung kader sendiri untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Ujang menyebut, ada dua nama kader Gerindra yang mungkin bakal dipertimbangkan diusung dalam Pilkada Jakarta 2024, yakni Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo dan Budisatrio Djiwandono.

Dia mengatakan, pertarungan di Pilkada Jakarta 2024 menjadi menarik apabila Anies Baswedan yang kembali maju akan melawan kekuatan Gerindra.

Menurut Ujang, Anies sudah memiliki modal yang sangat baik di Jakarta sebagai petahana, yakni popularitas, elektabilitas, isi tas, dan akseptabilitas atau penerimaan.

Baca juga: Mencuat Usulan Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta dari Internal, PKS Segera Bahas

Untuk itu, dia mengatakan, siapa pun kader yang akhirnya diusung oleh Partai Gerindra harus mampu menandingi Anies Baswedan yang sudah memiliki modal bagus di Jakarta.

Namun, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menyebut, bukan tidak mungkin kader Gerindra menyaingin Anies Baswedan karena masih ada waktu hingga waktu pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada 2024 pada bulan Agustus.

“Saya melihat ketika elektabilitas Anies tinggi maka harus ada lawan yang sepadan. Apakah misalkan Saras atau Budi jadi lawan sepadan, maka harus dilihat dari perjalanan yang bulan Mei-Juni sampai Agustus karena pendaftaran di bulan Agustus. Harus dikalkulasi secara raisonal elektabilitasnya seperti apa. Kalau nanti elektabilitasnya tinggi, ya berpotensi untuk bisa menyaingi (Anies),” kata Ujang.

Baca juga: Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Hanya saja, dia mengingatkan bahwa potensi menggunakan kekuasaan juga bisa terjadi di Pilkada Jakarta 2024 apabila tidak ada kader Gerindra yang berdasarkan perhitungan mampu menandingi Anies Baswedan.

“Ketika Partai Gerindra punya atensi, ketika misalkan katakanlah Saras atau Budi didorong maka ini kan soal kekuasaan. Kekuasaan itu kan yang enggak mungkin bisa mungkin, yang kalah juga bisa menang kan gitu,” ujarnya.

"Oleh karena itu, dalam konteks di Jakarta pun seandainya didukung oleh kekuasaan potensi bersaingnya juga bisa walaupun elektabilitasnya kalah dari Anies," kata Ujang melanjutkan.

Untuk itu, Ujang mendorong agar pertarungan dalam Pilkada Jakarta nantinya dilakukan dengan sehat. Terutama, apabila Anies Baswedan benar maju dan akan melawan kekuatan Gerindra.

Baca juga: Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Halaman:


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com