Sebab, menurut Ujang, Partai Gerindra dan Presiden RI terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto juga memiliki kepentingan atau atensi dengan Jakarta sebagai salah satu daerah yang memiliki basis massa dan strategis.
Kemudian, Gerindra disebut sangat kecil kemungkinannya kembali mendukung Anies di Pilkada Jakarta 2024.
“Saya meyakini Gerindra ini punya atensi khusus di DKI dan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih yakin akan mendukung kadernya di DKI. Mungkin pertarungannya yang menarik adalah di situ. Pertarungan Anies seandainya maju dengan kekuatan Gerindra yang menurut saya sudah jadi partai pemerintah nanti,” ujar Ujang dalam diskusi di Kompas TV yang dikutip pada Jumat (24/5/2024).
Oleh karena itu, dia meyakini bahwa Gerindra bakal mengusung kader sendiri untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Ujang menyebut, ada dua nama kader Gerindra yang mungkin bakal dipertimbangkan diusung dalam Pilkada Jakarta 2024, yakni Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo dan Budisatrio Djiwandono.
Dia mengatakan, pertarungan di Pilkada Jakarta 2024 menjadi menarik apabila Anies Baswedan yang kembali maju akan melawan kekuatan Gerindra.
Menurut Ujang, Anies sudah memiliki modal yang sangat baik di Jakarta sebagai petahana, yakni popularitas, elektabilitas, isi tas, dan akseptabilitas atau penerimaan.
Untuk itu, dia mengatakan, siapa pun kader yang akhirnya diusung oleh Partai Gerindra harus mampu menandingi Anies Baswedan yang sudah memiliki modal bagus di Jakarta.
Namun, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menyebut, bukan tidak mungkin kader Gerindra menyaingin Anies Baswedan karena masih ada waktu hingga waktu pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada 2024 pada bulan Agustus.
“Saya melihat ketika elektabilitas Anies tinggi maka harus ada lawan yang sepadan. Apakah misalkan Saras atau Budi jadi lawan sepadan, maka harus dilihat dari perjalanan yang bulan Mei-Juni sampai Agustus karena pendaftaran di bulan Agustus. Harus dikalkulasi secara raisonal elektabilitasnya seperti apa. Kalau nanti elektabilitasnya tinggi, ya berpotensi untuk bisa menyaingi (Anies),” kata Ujang.
Hanya saja, dia mengingatkan bahwa potensi menggunakan kekuasaan juga bisa terjadi di Pilkada Jakarta 2024 apabila tidak ada kader Gerindra yang berdasarkan perhitungan mampu menandingi Anies Baswedan.
“Ketika Partai Gerindra punya atensi, ketika misalkan katakanlah Saras atau Budi didorong maka ini kan soal kekuasaan. Kekuasaan itu kan yang enggak mungkin bisa mungkin, yang kalah juga bisa menang kan gitu,” ujarnya.
"Oleh karena itu, dalam konteks di Jakarta pun seandainya didukung oleh kekuasaan potensi bersaingnya juga bisa walaupun elektabilitasnya kalah dari Anies," kata Ujang melanjutkan.
Untuk itu, Ujang mendorong agar pertarungan dalam Pilkada Jakarta nantinya dilakukan dengan sehat. Terutama, apabila Anies Baswedan benar maju dan akan melawan kekuatan Gerindra.
Sebagaimana diberitakan, langkah Anies untuk kembali maju sebagai Gubernur Jakarta sepertinya tidak akan mulus. Sebab, sejumlah partai politik (parpol) yang sebelumnya melirik mantan calon presiden (capres) ini sepertinya kini berbalik arah.
Padahal, Anies akhirnya menanggapi serius usulan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024 yang sebelumnya dilontarkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Namun, kini PKS menyatakan lebih mengutamakan kader sendiri. Mereka juga menyebut, tengah mencari sosok yang benar-benar fokus untuk mengurus Jakarta.
Bahkan, PKS meminta Anies memberikan dukungan kepada kader partainya apabila ke depan diusung dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Kami tetap berharap Pak Anies akan tetap dukung kader PKS sebagai calon gubernur DKJ, jika misalnya nanti yang jadi maju kader PKS, bukan beliau," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid.
Namun, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda tidak memungkiri bahwa Anies sudah membangun komunikasi dengan PKB soal Pilkada DKJ 2024.
Hanya saja, dia menyebutkan bahwa komunikasi itu baru tahap awal dan PKB belum memutuskan sosok yang akan diusung.
https://nasional.kompas.com/read/2024/05/24/14462891/skenario-pilkada-jakarta-2024-anies-versus-gerindra