Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Cegah Kader "Mencurikan Diri" ke Partai Lain Jelang Pilkada 2024

Kompas.com - 24/05/2024, 13:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI-P mengaku sudah memiliki cara untuk mencegah kadernya "mencurikan diri" ke partai politik lain pada Pilkada Serentak 2024 nanti.

Hal itu disampaikan dalam jumpa pers Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI-P di Jakarta, Jumat (24/5/2024).

Sebelumnya, awak media bertanya bagaimana strategi partai besutan Megawati Soekarnoputri itu tak terulang lagi preseden kader PDI-P dicuri partai lain, dengan Joko Widodo dan Gibran Rakabuming pada Pilpres 2024 sebagai contohnya.

"PDI-P mengeluarkan surat tugas. Bukan rekomendasi, tapi surat tugas kepada kepala-kepala daerah dari internal partai yang dianggap berhasil," kata Ketua Steering Committee Rakernas V PDI-P, Djarot Saiful Hidayat.

Baca juga: Tak Ada Jokowi, PDI-P Undang Menteri Sahabat di Pembukaan Rakernas

Mereka, kata Djarot, akan diminta untuk melaksanakan konsolidasi kemenangan di tiga pilar partai dan melakukan komunikasi politik di masing-masing wilayahnya.

Mereka juga diminta untuk turun ke lapangan dan partai akan melihat elektabilitas mereka berdasarkan hasil survei internal.

"Ini dimaksudkan bahwa mereka mendapatkan betul-betul penugasan dari DPP partai," ucap Djarot.

"Karena, kalau enggak begitu, tadi bener istilahnya apa, dicuri atau di apa tadi, mencurikan diri. Ini komitmen kami, karena di dalam politik PDI-P ada kesetiaan bukan hanya kesetiaan terhadap partai, tapi kesetiaan kepada rakyat dan konstitusi," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, partai berlogo banteng itu membeberkan alasan Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming tidak diundang ke dalam Rakernas V.

Baca juga: Jokowi Beraktivitas di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Sebelumnya, dalam jumpa pers prapembukaan Rakernas V, awak media bertanya soal alasan ayah-anak yang meniti karier politik melalui PDI-P itu tak hadir.

"Apabila ada di antara kita anggota partai yang kemudian melanggar konstitusi, melanggar etika dan moral, maka dia sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDI-P. Karena sudah bertentangan, bukan hanya pada AD/ART partai, melainkan juga pada konstitusi negara," jelas Djarot.

"PDI-P itu satu partai ideologis di mana Ibu Megawati Soekarnoputri (sebagai) ketua umum, selalu kokoh berdiri untuk menyuarakan kebenaran, untuk melaksanakan konstitusi dan ideologi," ujar dia.

Karena alasan itu, kata Djarot, PDI-P hanya mengundang kader-kader partainya. Diperkirakan, sekitar 2.160 kader PDI-P akan hadir dalam Rakernas V ini.

Baca juga: Pembukaan Rakernas PDI-P, Megawati Bakal Sampaikan Pidato Politik Pertamanya Setelah Pilpres 2024

Di luar internal partai, ada sejumlah unsur yang dianggap sahabat partai, para cendekiawan, para akademisi, kelompok civil society, juga budayawan.

"Masyarakat prodemokrasi yang betul-betul berjuang menegakkan demokrasi yang jujur, adil, yang konstitusional, yang bermartabat," ucap Djarot.

Halaman:


Terkini Lainnya

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com