Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Kompas.com - 21/05/2024, 15:34 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) telah terjalin lebih dari 50 tahun.  Hubungan erat kedua negara terus didorong, utamanya dalam sektor ekonomi, perdagangan, dan investasi. 

Saat ini, Korsel pun menduduki peringkat ke-7 realisasi investasi di Indonesia pada periode 2023 dengan nilai investasi sebesar 2,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS). 

Untuk mempererat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korsel, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto aktif melakukan pertemuan bilateral dengan pemerintah dan pengusaha dari Korsel. 

Atas upayanya mendorong dan menjaga kolaborasi kedua negara, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan  pendidikan, Airlangga dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dari Gyeongsang National University (GNU) di Kota Jinju, Korsel, Selasa (21/5/2024).  Penghargaan itu diberikan langsung President of GNU Kwon Soon-Ki.

Baca juga: Airlangga Bertemu Bos Hyundai Bahas Pengembangan Industri EV

“Saya tentunya sangat berterima kasih atas apresiasi yang luar biasa dari GNU,” ungkap Airlangga dalam siaran pers. 

Airlangga berharap, dengan apresiasi itu, kinerja perekonomian Indonesia semakin mendapatkan pengakuan dunia.

“Pemberian gelar Doktor Honoris Causa itu juga menjadi penyemangat kita semua untuk terus menjaga resiliensi perekonomian nasional menyongsong Indonesia Emas pada 2045,” ujarnya.

Dia berharap, dengan semangat kemitraan yang saling mendukung, kerja sama strategis di berbagai bidang antara Indonesia dengan Korsel dapat terus meningkat dan memberikan manfaat yang besar bagi kedua negara. 

Dalam penganugerahan tersebut, Airlangga menyampaikan orasi ilmiah yang menggambarkan tentang Visi Indonesia Emas 2045, kondisi ekonomi dan geopolitik global, strategi pertumbuhan ekonomi jangka menengah dan panjang, dan komitmen terhadap kerja  sama dan reformasi global. 

Baca juga: Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Dia juga menyampaikan langkah besar Indonesia yang menjadi negara Asia Tenggara pertama yang mulai bergabung dalam keanggotaan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

Pada kesempatan itu, GNU Alumni Chairman Jeong Taek Soo mengucapkan selamat kepada Airlangga atas gelar Doktor Honoris Causa yang diraih dan mengaku bangga karena Airlangga menjadi bagian dari alumni GNU. 

“Sesuai moto GNU selalu menjadi pionir, kami sangat menghargai keahlian Pak Airlangga, baik secara personal maupun profesional dalam bidang perekonomian serta kemampuan Pak Airlangga dalam membina hubungan antar negara,” ujarnya. 

Untuk diketahui, Gyeongsang National University didirikan pada 1910 dan menjadi salah satu dari universitas unggulan nasional di Korsel. 

Pada 1 Maret 2021, GNU diintegrasikan dengan Universitas Sains dan Teknologi Nasional Gyeongnam. 

Baca juga: Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Universitas itu mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti Sekolah Tinggi Humaniora, Kedokteran Hewan, Farmasi,Teknik, dan Pendidikan. 

Secara khusus, universitas ini juga telah memiliki banyak  prestasi dalam disiplin ilmu kehidupan, teknik mesin, teknik dirgantara, teknologi nano, teknik  material tingkat lanjut, dan kimia. 

Selain menerima gelar Doktor Honoris Causa, kunjungan kerja Airlangga ke Korsel juga diisi agenda pertemuan dengan para pengusaha Korsel untuk membahas peluang kerja sama di bidang otomotif, elektronik, semikonduktor, dan pengembangan bahan bakar hidrogen di Indonesia. 

Kerja sama kedua negara terus ditingkatkan untuk mendorong penciptaan ragam solusi inovatif bagi perekonomian kedua negara di masa depan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com