Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Kompas.com - 21/05/2024, 13:52 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengeklaim individu yang terkena paparan sinar matahari lebih jarang mengalami efek samping dari vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca.

Adapun vaksin AstraZeneca belakangan menimbulkan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berupa Thrombosis Thrombocytopenia Syndrome (TTS).

Hal tersebut Budi sampaikan dalam rapat antara Komisi IX DPR dan Kemenkes di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

"Jadi kalau kita lihat di analisa, kira-kira mana yang sensitif populasinya yang kena KIPI TTS, memang kita lihat lebih banyak di Western Country. Kalau yang Asia, Afrika, South America lebih jarang. Kita-kita yang dapat matahari kayaknya lebih jarang kena ini. Tapi kalau yang darah-darah barat lebih banyak yang terkena," ujar Budi.

Baca juga: Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia


Budi menjelaskan, jika seseorang mendapatkan TTS, maka ada masalah di trombosit atau pembuluh darahnya, yang mana mengganggu kesehatan.

Budi menyebut KIPI TTS banyak menyebabkan kerusakan organ-organ tubuh, mulai dari otak, hati, limpa, dan usus.

Hanya saja, kata dia, TTS masuk kategori sangat jarang terjadi, dengan perbandingan 1 insiden per 10 ribu orang.

Menurut Budi, kejadian TTS ini juga bergantung pada genetik masing-masing negara.

Baca juga: Penjelasan BPOM soal Penarikan Vaksin Covid-19 AstraZeneca di Dunia

"Jadi misalnya orang Arab kalau makan kambing kolesterolnya enggak naik, beda dengan orang Indonesia makan kambing kolesterolnya naik. Karena orang Arab genetiknya beda. Sudah sering makan kambing dari zaman nenek moyangnya, sehingga sudah lebih biasa orang Arab," jelasnya.

"Sama seperti E.coli. Kalau di sini orang Indonesia jajan apa di warung-warung, enggak pernah sakit perut. Tapi kalau orang Eropa datang di sini, makan di warung, langsung mencret-mencret, sakit perut," sambung Budi.

Budi memaparkan, kejadian TTS ini lebih sering terjadi di Inggris dan Australia.

Sementara, di Indonesia dan negara-negara di Amerika Selatan belum teridentifikasi efek samping dari vaksin AstraZeneca.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Berakibat Pembekuan Darah, Dokter Sebut Sudah Diketahui sejak 2021

Terlebih, vaksin AstraZeneca sudah tidak dipakai lagi di Indonesia sejak Oktober 2022.

Hingga saat ini, Budi menegaskan belum ditemukan kasus KIPI TTS akibat vaksin AstraZeneca di Indonesia.

Dia menyebut kasus TTS juga tidak ditemukan di negara-negara Asia lain, Afrika, dan Amerika Selatan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com