Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Kompas.com - 21/05/2024, 10:49 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan tiga tujuan dari kegiatan evaluasi pelaksanaan program Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang dilakukan pada 20-22 Mei 2024 di Jakarta.

“(Pertama) evaluasi bertujuan untuk mengidentifikasi keberlangsungan program Desmigratif dengan menganalisis aktor yang terlibat serta mengevaluasi keberhasilan program tersebut beserta interaksi dan peran yang dilakukan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (21/5/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Ida saat membuka kegiatan evaluasi dan mematangkan konsep pelaksanaan program Desmigratif.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tujuan kedua dari evaluasi pelaksanaan program Desmigratif adalah untuk mengeksplorasi pandangan dan pengalaman para koordinator, penanggung jawab desa, dan petugas Desmigratif mengenai program.

Baca juga: Soal Perintah Tak Sejalan Silakan Mundur, SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Utamanya, penerapan program Desmigratif di desa, serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat dalam keberlanjutan program ini.

"Evaluasi juga akan difokuskan pada implementasi integrasi dan kolaborasi para pemangku kepentingan serta keterlibatan pemerintah daerah (pemda) dalam pelaksanaan empat pilar PROGRAM Desmigratif," ucap Ida.

“Kami juga akan membahas bagaimana program ini dikelola dan dijalankan sehari-hari di desa serta menilai tingkat komitmen pihak-pihak terkait dalam menjalankan dan mendukung program Desmigratif," sambungnya.

Ida mengungkapkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) telah membentuk 503 Desmigratif sejak 2016 hingga 2022.

Baca juga: Kemenaker: Petugas Desmigratif adalah Ujung Tombak Pemerintah dalam Melindungi PMI

"Tidak terasa bahwa program Desmigratif telah berjalan selama delapan tahun. Pembentukkan lokasi Desmigratif terbaru dilakukan pada 2022, karena akan dilakukan evaluasi terkait program Desmigratif tersebut," imbuhnya.

Keberlanjutan program Desmigratif

Terkait dengan keberlanjutan program, Ida menyarankan berbagai pihak terkait mendiskusikan indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program Desmigratif dan membahas inisiatif, serta strategi guna mempertahankan keberlanjutan program di masa yang akan datang.

"Oleh karena itu, kami meminta kepada para peserta untuk dapat berpartisipasi aktif serta memberikan saran dan masukkan terkait keberlangsungan program Desmigratif ini," ucapnya.

Baca juga: Takut Salah Beli Perabotan, Ariel NOAH Minta Saran Ibu-ibu Rumah Tangga

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK) Kemenaker, Estiarty Haryani mengatakan bahwa kegiatan evaluasi Desmigratif diikuti oleh 200 orang.

Dari jumlah tersebut, terdiri dari 40 koordinator dari dinas kabupaten atau kota yang membidangi ketenagakerjaan, 80 kepala desa (kades) dari lokasi Desmigratif, dan 80 petugas Desmigratif dari tahun 2017 hingga 2024.

Kegiatan evaluasi dilaksanakan dalam bentuk focus group discussion (FGD) dan akan disertai dengan ruang breakout untuk mendalami dan mengumpulkan data primer langsung dari para peserta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com