Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi hingga 22 Mei, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Kompas.com - 14/05/2024, 10:19 WIB
Tria Sutrisna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan lebat yang menjadi pemicu banjir lahar dan tanah longsor di sebagian wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu (11/5/2024) dan Minggu (12/5/2024), masih mungkin terjadi.

Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas tinggi masih mungkin terjadi hingga 22 Mei 2024.

“Prospek cuaca selama satu pekan ke depan masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resminya pada Senin (13/5/2024).

Berdasarkan analisis BMKG, pada 14 Mei 2024 wilayah Sumbar berpotensi diguyur dengan intensitas ringan hingga sedang.

Namun, pada 15-22 Mei 2024 diprediksi terjadi peningkatan curah hujan hingga intensitas lebat.

Baca juga: BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

“Masyarakat diimbau untuk terus memonitor informasi BMKG, dengan memantau prakiraan cuaca dan peringatan dini yang selalu dikeluarkan resmi BMKG setiap hari beberapa kali,” kata Dwikorita.

Warga diimbau tetap waspada

Melihat kondisi itu, kata Dwikorita, kewaspadaan terhadap banjir lahar serta tanah longsor di wilayah Sumbar tetap ditingkatkan. 

Masyarakat juga diimbau untuk sementara waktu menjauhi daerah lereng bukit yang rawan longsor dan sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi.

"Artinya kewaspadaan terhadap terjadinya banjir lahar hujan, juga Galodo atau banjir bandang serta longsor ini masih akan berlanjut, paling tidak hingga tanggal 17-22 Mei atau sepekan ke depan,” ungkap Dwikorita.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, terdapat empat kabupaten/kota di Sumbar yang terdampak banjir lahar, yakni Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman.


Masyarakat dan juga tim pencarian korban diimbau untuk memperhatikan situasi dan kondisi, selama berada di sekitar ataupun di kawasan terdampak bencana.

“Kalau pada saat upaya pencarian dilakukan turun hujan lebih dari 1 jam intensitas cukup tinggi, kami akan mengutamakan keselamatan tim terlebih dahulu,” kata Abdul.

“Dan bagi masyarakat yang ada di daerah yang merupakan aliran lahar hujan, kalau terjadi hujan lebih dari 1 jam, visibility kurang dari 100 meter mari kita evakuasi mandiri. Untuk menjaga segala kemungkinan,” ujar dia. 

Pencarian korban terus dilakukan

Adapun sampai saat ini tim pencarian gabungan masih mencari korban yang dilaporkan hilang.

Sementara ini, tercatat ada 15 warga di Kabupaten Agam dan Tanah Datar yang hilang saat bencana terjadi.

Baca juga: Gemuruh Banjir Bandang Sumbar yang Menghanyutkan Rumah hingga Sekolah

Halaman:


Terkini Lainnya

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com