JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Solidaritas Pelaut Indonesia Pius Leja Pera meminta agar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi segera menerbitkan Peraturan Kementerian Perhubungan (Permenhub) tentang penghapusan atribut militer di sekolah kedinasan.
"Pak menteri jangan cuma bicara saja, segera keluarkan Permenhub biar ditindak lanjutinya dengan Permenhub (tentang penghapusan atribut militer di sekolah kedinasan) itu agar jadi peraturan yang jelas," ujar Pius saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (11/5/2024).
Rencana dihapuskannya penggunaan atribut militer itu buntut kasus tewasnya taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang dianiaya oleh seniornya sendiri pada Jumat (3/5/2024).
Hal itu disampaikan Menhub kepada awak media di Bali saat melayat Putu Satria Ananta Rustika (19) taruna STIP yang jadi korban penganiayaan.
Baca juga: Curhat Putu Satria ke Pacar, Sering Dipukul Senior di STIP dan Ulu Hati Diincar
Dihapuskannya atribut militer itu sebagai upaya Kemenhub untuk mengurangi gap dan predikat senioritas di sekolah kedinasan.
Bukan hanya sekolah kedinasan di bawah Kemenhub, Pius meminta seluruh sekolah pelayaran di Indonesia tidak lagi menggunakan atribut militer.
Selain atribut, Pius juga berharap agar pakaian para mahasiswa sekolah kedinasan menggunakan pakaian biasa seperti kampus lainnya.
Dihapuskannya penggunaan atribut militer bukan hanya diperuntuhkan untuk para siswa sekolah kedinasan.
Baca juga: Adik Taruna STIP yang Tewas di Tangan Senior Akan Terima Beasiswa dari Kemenhub
Tapi, Pius berharap agar pegawai Kemenhub juga tidak lagi menggunakan atribut militer.
"Saya minta agar pegawai kenenterian perhubungan pakaian dinasnya tidak lagi pakai atribut militer," sambung Pius.
Metode pengajaran dan mata kuliah di sekolah kedinasan, menurut Pius juga perlu dikaji ulang agar lebih efektif.
Lalu, pembuatan pakta integritas atau perjanjian agar para taruna tidak lagi main kekerasan di lingkungan kampus dinilai penting untuk dilaksanakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.