Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Kompas.com - 10/05/2024, 19:08 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI AU (KSAU) periode 2002-2005 Marsekal (Purn) Chappy Hakim menilai, Indonesia belum bisa bicara banyak soal pengembangan dan pemanfaatan drone atau kendaraan nirawak.

Sebab, menurut Chappy, Indonesia belum memiliki konsep besar sistem pertahanan dan keamanan.

“Kita belum punya konsep besar sistem pertahanan keamanan Indonesia. Kita pernah bikin white paper (buku putih pertahanan), siskanhamrata (sistem keamanan pertahanan rakyat semesta), tapi itu tidak pernah diuraikan sebagai sistem pertahanan yang total,” ujar Chappy dalam acara Brigade Podcast Kompas.com, Kamis (8/5/2024) petang.

“Kalau ada ancaman, dari mana ancamannya? Terus bagaimana kita menanganinya?” ujar Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia itu.

Baca juga: Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Chappy mengibaratkan pengembangan drone seperti kancing dalam baju. Kancing itu berhubungan dengan induknya.

“Saya bisa jawab kalau kancing itu mau dipasang dalam baju yang seperti apa,” kata Chappy.

Chappy mengatakan, konsep pertahanan dan keamanan harus dijabarkan secara terstruktur.

“Dengan kemajuan zaman kita harus punya juga drone, baru sampai kancing. Baru kita bisa bicara kancing,” kata Chappy.

“Enggak bisa kita bilang bikin drone yang begini, untuk apa? Misal untuk pengintaian, pengintaian di mana? Misal di Kalimantan, Kalimantan yang mana? Dengan siapa aja di sana mitranya? Kan harus ada,” ucap dia lagi.

Baca juga: Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Chappy menambahkan, dengan konsep pertahanan atau buku putih pertahanan yang jelas, Indonesia bisa menjabarkan segala macam sistem perencanaan nasional.

Namun, ia sampai saat ini belum mendengar sosialisasi konsep besar pertahanan Indonesia.

“Dan kelihatannya kita masih sibuk dengan pemikiran dan visi lima tahunan. Pilpres sama Pilkada doang, ‘omon-omon’ saja. Kita belum punya rencana long term,” kata mantan Komandan Jenderal Akademi TNI itu.

Chappy tidak menampik, bakal ada benturan antara pengembangan drone yang sudah dilakukan TNI dengan aturan. Hal ini karena nihilnya konsep pertahanan.

“Kenapa? Alat utama sistem persenjataan (alutsista) itu adalah sub sistem yang ada di atasnya, sub sistem harus ‘nyekrup’ sub sistem yang lain. Kayak roda gigi, kalau nyeleneh enggak jalan,” kata Chappy.

Baca juga: Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Halaman:


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com