Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Target Penurunan Stunting Jadi 14 Persen, Jokowi: Saya Hitung Ternyata Tidak Mudah

Kompas.com - 24/04/2024, 13:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, menurunkan prevelensi stunting menjadi 14 persen tahun ini tidak mudah. Dia menyampaikan, stunting menjadi salah satu pekerjaan rumah besar Indonesia di bidang kesehatan.

Hal ini dikatakan Jokowi dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/4/2024).

Diketahui, angka stunting sudah turun menjadi 21,5 persen pada akhir tahun 2023, dari sebesar 37,6 persen 10 tahun lalu.

"Kita masih punya PR-PR (pekerjaan rumah) besar, stunting, sudah turun dari 10 tahun lalu (dari) 37,6 (persen), turun kemarin akhir tahun di 21,5 persen, sudah turun hampir separuh," kata Jokowi di ICE BSD, Rabu.

Baca juga: PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

"Tapi seharusnya kita mencapai paling tidak tahun ini 14 persen, tapi saya hitung-hitung ternyata juga enggak mudah. Tapi enggak tahu kalau dalam kesempatan setahun ini bisa capai 14 persen karena ini pekerjaan yang harus terintegrasi" ujarnya lagi.

Kendati demikian, Jokowi mengatakan, penanganan kesehatan menjadi kunci yang sangat fundamental agar Indonesia mampu menjadi negara maju.

Mantan Wali Kota Solo ini lantas kembali menyampaikan pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang menyatakan pintar tidak ada artinya bila tidak dibarengi dengan kesehatan.

"Pintar-pintar, tapi enggak sehat mau apa?" kata Jokowi.

Baca juga: Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk Distabilo seperti Era Awal Jokowi

Jokowi menyampaikan, Indonesia punya kesempatan untuk menjadi negara maju. Hal ini telah diprediksi melalui hitung-hitungan dari sisi Produk Domestik Bruto (PDB), pendapatan per kapita, dan sebagainya.

Oleh karena itu, menurut dia, periode 15-20 tahun ke depan menjadi sebuah periode yang krusial. Sebab, bonus demografi berada di tahun 2030. Sebanyak 68 persen penduduk Indonesia saat ini berada di usia produktif.

"Ini kesempatan besar dan peluang itu biasanya hanya terjadi sekali dalam peradaban sebuah negara. Enggak muncul dua kali, apalagi tiga kali. Kalau kita bisa menggunakan peluang ini, kita akan melesat masuk ke negara maju," ujar Jokowi.

Sebelumnya Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan bahwa sesuai laporan Menteri Kesehatan, prevalensi stunting tahun 2023 adalah sebesar 21,5. Dengan kata lain, hanya turun 0,1 persen dari tahun 2022.

Data tersebut berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia.

Baca juga: Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian akibat Stroke Capai 330.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

Nasional
2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

Nasional
Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Nasional
Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Nasional
Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Nasional
Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Nasional
Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

Nasional
Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Nasional
BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

Nasional
Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Nasional
Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Nasional
Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Nasional
DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

Nasional
Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com