Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awali "Open House", Jokowi Salaman dengan Ajudan dan Staf Istana

Kompas.com - 10/04/2024, 10:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengawali kegiatan open house Idul Fitri 1445 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (10/4/2024).

Acara dimulai pukul 09.18 WIB diawali dengan Presiden dan Ibu Iriana menuju ke ruang belakang Istana Negara untuk menanti para tamu yang akan mengikuti open house.

Setelah Presiden dan Ibu Negara bersiap di ruang belakang, para tamu mulai memasuki ruangan.

Kemudian Presiden dan Ibu Iriana menyambut kedatangan mereka.

Baca juga: Antrean Open House Jokowi di Depan Istana Kisruh, Ini Kronologinya

Tamu pertama yang masuk yakni asisten ajudan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, beserta istri dan kedua anaknya.

Presiden dan Ibu Negara bersalaman dengan Kompol Syarif dan Istri, kemudian menyapa kedua anaknya.

"Wah ini yang pertama ya?" kata Jokowi bertanya ke anak laki-laki Kompol Syarif kemudian menyalaminya.

"Halo, namanya siapa ini ?" tanya Ibu Iriana kepada anak kedua Kompol Syarif.

Setelahnya, para tamu lain yang terdiri dari para staf istana mulai bergantian bersalaman dengan Presiden dan Ibu Negara.

Baca juga: Warga Sudah Antre Hadiri Open House Jokowi, Ada yang Datang sejak Subuh

Kemudian dilanjutkan para anggota Kabinet Indonesia Maju yang mulai berdatangan.

Antara lain, Menkominfo Budi Arie Setiadi dan keluarga, Menlu Retno Marsudi dan keluarga, Mendag Zulkifli Hasan beserta keluarga.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Menparekraf Sandiaga Uno beserta istri, Menkes Budi Gunadi Sadikin beserta keluarga.

Adapun acara open house pada Rabu pagi juga dihadiri masyarakat dan para relawan Jokowi.

Open house digelar setelah Presiden Jokowi dan Ibu Iriana melakukan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com