Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Perlunya Skenario Kedaruratan di Lajur "Oneway" dan "Contraflow"

Kompas.com - 09/04/2024, 16:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BEBERAPA hari lalu, saya bertanya dalam hati, apabila terjadi gangguan pada saat pemberlakuan oneway seperti di Jalur Tol Cipali-Kalikangkung saat arus mudik Lebaran, akan kemanakah lajur aman untuk kendaraan yang mengalami gangguan?

Apakah ke bahu jalan, yang pada saat oneway berada di kanan? Atau ke lajur kiri dekat median, atau yang dalam kondisi normal adalah lajur untuk mendahului?

Pertanyaan saya belum terjawab, Senin kemarin (8/4), terjadi kecelakaan di KM 59 tol Cikampek yang mirip dengan kondisi dalam pertanyaan saya. Bedanya, kecelakaan tersebut bukan dalam kondisi oneway, namun dalam kondisi contraflow.

Mobil Granmax yang sedang di lajur contraflow menuju Cikampek nyelonong ke lajur berlawanan hingga bertabrakan dengan bus Primajasa dari arah berlawanan dan kemudian bertabrakan dengan mobil lain yang kemudian menyebabkan Granmax dan mobil yang ditabraknya terbakar habis.

Nahas, seluruh penumpang Granmax sebanyak 12 orang termasuk sopir meninggal dunia karena kebakaran tersebut.

Meski belum pasti apakah nyelonongnya Granmax tersebut karena mobil tersebut mengalami gangguan atau sebab lain, misalnya, sopir mengantuk, karena saksi dalam kabin Granmax semuanya meninggal.

Namun secara logika peristiwa serupa sangat mungkin terjadi lagi dengan alasan kendaraan gangguan teknis.

Saya mencoba mengingat-ingat kembali infografis yang beredar terkait rekayasa lalu lintas seputar mudik, yakni ganjil genap, oneway, dan contraflow.

Nyaris tidak disosialisasikan soal kedaruratan pada saat kendaraan mengalami gangguan ketika berada di lajur oneway maupun contraflow.

Sosialisasi ini penting agar pengguna jalan yang kendaraannya mengalami gangguan tahu harus mengamankan kendaraannya ke lajur mana.

Sisi lain pengguna jalan lain juga bisa mengantisipasi dengan menghindari penggunaan lajur yang dijadikan lajur darurat layaknya bahu jalan dalam kondisi normal.

Bahkan dalam kondisi normal saja ada beberapa kejadian kendaraan yang berada di bahu jalan disambar dari belakang oleh kendaraan lain.

Maka sudah seharusnya dalam kondisi oneway dan contraflow disiapkan juga skenario jika kendaraan mengalami gangguan. Sehingga tidak terjadi kebingungan pada sopir yang kendaraannya mengalami gangguan di lajur oneway atau contraflow.

Tidak kurang penting perlunya sosialisasi skenario tersebut. Baik melalui infografis maupun banner-banner yang ada di sekitar jalan tol.

Dengan adanya skenario tersebut setidaknya bisa menghindari terjadinya fatalitas kecelakaan akibat kendaraan gangguan di lajur oneway atau contraflow.

Sehingga tidak terjadi kepiluan yang menimpa para pemudik yang seharusnya berkumpul saat hari raya dalam keadaan bahagia, menjadi berkumpul dalam keadaan duka.

Belum terlambat bagi otoritas terkait untuk melakukan skenario tersebut dan sosialisasinya, masih ada arus balik yang perlu diamankan oleh mereka, termasuk soal kedaruratan di lajur oneway dan contraflow.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com