JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, ia akan bertanya kepada ahli agama hingga kiai terkait heboh shalat tarawih 23 rakaat yang dilakukan secara kilat di sebuah masjid di Indramayu.
Yaqut mengaku akan mencari tahu dari tokoh agama terkait ketentuan shalat tarawih.
"Kita tanya ke ahli agama nanti ya, tanya ke kiai, ulama apa ini kalau ada tarawih kilat ini bagaimana, rukun wajibnya tarawih itu apa, kita nanti tanya ke tokoh agama dulu," ujar Yaqut saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Baca juga: Bolehkah Shalat Tarawih di Masjid tapi Witir di Rumah?
Yaqut mengatakan, sebenarnya tidak shalat tarawih pun tidak masalah.
Namun, dia bercerita dirinya selalu menyempatkan shalat tarawih meski pekerjaan sedang padat.
"Saya tuh kadang-kadang kalau lagi rada kerjaan banyak misal lagi banyak begitu ya atau mepet, tapi saya tarawih terus sih ya masalahnya itu," ucap dia.
Dikutip dari Tribunnews, salah satu masjid di Indramayu viral lantaran gelar shalat tarawih super cepat.
Shalat tarawih di masjid tersebut dilakukan 23 rakaat tetapi selesai dalam waktu enam menit.
Masjid tersebut langsung diburu para jemaah hingga membeludak.
Baca juga: Ditinggal Tarawih, Sebuah Rumah Panggung di Sumbawa Hangus Terbakar
Tradisi tarawih kilat ini terjadi di Pondok Pesantren Al Quraniyah di Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Tarawih sebanyak 23 rakaat di sana hanya belangsung 6 sampai 7 menit.
Pelaksanaan tarawih superkilat ini rupanya mampu menyedot animo masyarakat untuk ibadah.
Hal itu terlihat pada pelaksanaan shalat tarawih pada Selasa (12/3/2024) malam.
Masjid yang jadi lokasi shalat tarawih penuh, bahkan sampai ke teras masjid.
"Iya, sampai teras masjid," ujar pengurus Pondok Pesantren Alquraniyah, KH Azun Mauzun, kepada Tribuncirebon.com.
Baca juga: Jemaah Masjid Agung Al Barkah Rela Datang dari Jauh demi Shalat Tarawih dan Khatam Al Quran