Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemensos Bangun Dapur Umum dan Pasok Logistik untuk Korban Banjir Semarang

Kompas.com - 17/03/2024, 15:55 WIB
Putri Rahmadhini,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir melanda Kota Semarang, Jawa Tengah. Hal ini terjadi usai hujan deras yang disertai petir dan angin kencang sejak Rabu (13/3/2024).

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Semarang pada Jumat (15/3/2024) pukul 11.00 WIB, banjir tersebut telah merugikan 169.991 warga kota Semarang.

Meluapnya air dari daerah Ungaran dan sekitarnya juga menyebabkan Banjir Kanal Timur (BKT) tidak mampu menahan debit air dan meluap sehingga turut memperparah situasi.

Dalam menghadapi kondisi tersebut, Kementerian Sosial (Kemensos) segera memberikan bantuan dan mendirikan dapur umum di beberapa titik guna menyediakan logistik.

Baca juga: Kemensos Gandeng Rumah Dana Kemanusiaan Kompas Berikan Bantuan Rumah Layak Huni bagi 11 Keluarga di Aceh Timur

Kolaborasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Dinas Sosial Kota Semarang, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, relawan, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi.

Tak hanya itu, Kemensos juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memastikan kesehatan masyarakat.

Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial, Robben Rico, bersama Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M Delmi, dan Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Iyan Kusmadiana, meninjau langsung kondisi banjir di posko pengungsian dan posko bantuan Kemensos pada Jumat (15/3/2024).

Sebagai informasi, salah satu wilayah yang terendam banjir terparah adalah Kelurahan Kaligawe.

 

Tim rescue Kemensos RI.Dok. Kemensos RI Tim rescue Kemensos RI.

“Kami membuat dapur umum di beberapa titik. Sudah ada empat dapur umum yang kami dirikan, tetapi ada beberapa dapur umum yang dibuat secara mandiri oleh warga dan akan kami bantu pasok kebutuhannya,” ujar Robben dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (17/3/2024).

Kemensos bersinergi dengan berbagai lembaga, seperti Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso Surakarta, Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Sentra Antasena Magelang, Sentra Margolaras Pati, dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta untuk mengirimkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir, seperti makanan siap saji, kebutuhan wanita dan anak, kasur, selimut, serta tenda.

Baca juga: Cerita Korban Banjir Semarang Bertahan Tanpa Listrik dan Kekurangan Air Selama 3 Hari

Kondisi banjir yang parah membuat beberapa masyarakat mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman, seperti masjid, kantor kelurahan, dan gedung serba guna Universitas Semarang.

Robben bersama timnya mendistribusikan bantuan langsung kepada masyarakat yang berada di pengungsian, salah satunya di gedung serba guna Universitas Semarang.

"Sampai jam 3 pagi tadi, kami telah mendistribusikan kasur dan selimut kepada warga di beberapa tempat. Harapannya, warga dapat beristirahat dengan baik dan nyaman di pengungsian," ujar Robben.

Salah satu pengungsi, Etty, menyampaikan rasa terima kasihnya karena mendapatkan kasur dan selimut. Sebelumnya, para pengungsi tidur hanya dengan alas tikar.

Sebagai informasi, bantuan Kemensos untuk bencana banjir di Kota Semarang mencapai Rp 3,088 miliar yang dikirimkan dari beberapa Sentra Terpadu, Sentra, BBPPKS, dan gudang pusat Bekasi.

Kemensos bersama berbagai pihak terus memberikan pelayanan kepada warga terdampak sebagai bentuk komitmen untuk membantu mereka melewati masa sulit dengan lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com