Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perbedaan Awal Puasa Ramadhan 2024, DPR Minta Saling Menghargai Perbedaan

Kompas.com - 10/03/2024, 21:49 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi meminta masyarakat saling menghormati perbedaan hari dimulainya puasa Ramadhan 2024.

Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1445 H pada Selasa (12/3/2024), sedangkan Muhammadiyah menetapkan awal puasa pada Senin (11/3/2024).

"Mari kita hargai keragaman perbedaan dalam menentukan awal Ramadhan yang berada di tengah-tengah umat Islam Indonesia saat ini. Ini menunjukkan kekayaan dan dinamika dalam pemahaman kita terhadap ilmu falak dan metode hisab yang digunakan," ujar Ashabul dalam jumpa pers sidang isbat di kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2024).

Baca juga: Singgung Perbedaan Awal Puasa Ramadhan 2024, Menag Yaqut: Mari Saling Hormati

Ashabul menjelaskan, sidang isbat ini merupakan momen penting bagi umat Islam untuk bersama-sama menentukan awal bulan suci Ramadhan 1445 H.

Menurutnya, sidang isbat adalah waktu di mana semua orang dituntut untuk memperhatikan perbedaan pendapat sambil tetap mempertahankan semangat persatuan dan persaudaraan.

"Kami hormati semua pandangan dan berharap bahwa sidang isbat ini akan mencapai kesepakatan yang harmonis dan memberi kepastian kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk mulai ibadah puasa," jelas dia.

Dalam proses sidang isbat ini, pemerintah memastikan proses penentuan awal Ramadhan dilakukan dengan transparan, akuntabel, dan ilmiah.

Dia turut menghargai diskusi dan konsultasi yang telah dilakukan pemerintah dengan berbagai pihak untuk memperoleh pandangan yang luas dan konstruktif.

"Saya ingin tekankan pentingnya menjaga saling menghormati dan memahami di antara kita. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, dan seharusnya tidak mengurangi persaudaraan kita sebagai umat Islam," kata Ashabul.

Baca juga: Hasil Pemantauan Hilal Kemenag: Secara Hisab, 1 Ramadhan 1445 Hijriah Jatuh 12 Maret

"Mari kita ingat bahwa Ramadhan bukan hanya tentang tentukan tanggal, tapi lebih tentang mempersiapkan diri untuk bulan penuh berkah, di mana tingkatkan taqwa, kesabaran, dan keikhlasan kita. Semangat Ramadhan harus tetap hidup, tidak peduli kapan tanggal dimulainya," sambung dia.

Untuk itu, Ashabul mengajak semua pihak untuk terus berdialog dan berdiskusi demi mencapai pemahaman bersama yang akan membawa pada persatuan dan kebersamaan umat Islam.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan hati yang bersih, niat yang suci, dan semangat yang membara untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

"Mari kita gunakan momentum ini untuk memperkuat tali silaturahmi, memaafkan kesalahan orang lain, dan sebarkan kasih sayang kepada sesama. Kepada masyarakat saya juga imbau agar kita semua saling dukung dan bantu. Terutama kepada mereka yang mungkin butuh bantuan lebih di bulan berkah ini," imbuh Ashabul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com