JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia mempunyai beragam tradisi dalam menyambut Ramadhan.
Salah satu tradisi yang kerap dilakukan masyarakat menyongsong Ramadhan adalah "Munggahan".
Tradisi itu dilakukan turun temurun oleh masyarakat, khususnya di Jawa Barat.
Baca juga: Awal Ramadhan dan Nyepi 2024 Berdekatan, Menag Yaqut: Mari Saling Hormati, Momentum Introspeksi
Penyebaran Islam di Nusantara terjadi sejak abad ke-7 Masehi. Ajaran Islam juga menyebar di Tanah Pasundan dan salah satu wujudnya adalah tradisi Munggahan.
Dirangkum dari berbagai sumber, istilah "Munggahan" berasal dari bahas Sunda yakni Munggah. Artinya berjalan atau naik.
Jika dikaitkan dengan tradisi itu, "Munggahan" bisa dimaknai sebagai perjalanan manusia menuju kebiasaan di luar keseharian.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Pasar Tanah Abang Diserbu Pembeli Sejak Pagi
Selain itu, Munggahan juga bisa dimaknai sebagai persiapan seorang Muslim buat menyucikan diri selama Ramadhan.
Tradisi itu diselenggarakan dengan harapan setiap muslim membersihkan diri dan niat buat fokus beribadah selama Ramadhan.
Masyarakat umumnya menggelar Munggahan pada akhir Syakban atau mendekati awal Ramadhan.
Kegiatan Munggahan biasanya dilakukan berbagai kalangan seperti lingkup keluarga, teman sekolah, teman kerja, dan lainnya.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Warga Berbondong-bondong Berbelanja Bahan Makanan di Jalan Merdeka Bogor
Biasanya kegiatan itu diisi dengan silaturahmi, berdoa, serta makan bersama.
Selain itu kegiatan Munggahan biasanya diisi dengan ziarah kubur dan bersedekah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.