Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dilantik, Danjen Kopassus Djon Afriandi Beri Pesan Khusus ke Pasukan

Kompas.com - 08/03/2024, 21:06 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang baru dilantik, Brigjen TNI Djon Afriandi mengatakan prajurit Kopassus tidak cukup hanya bermodalkan profesional, modern, dan adaptif saja.

Djon menyebut Kopassus harus memiliki iman dan taqwa yang kuat.

Hal tersebut Djon sampaikan usai resmi menerima satuan Kopassus di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (8/3/2024).

Baca juga: Di tengah Guyuran Hujan, Brigjen Djon Afriandi Dilantik Jadi Danjen Kopassus

Mulanya, Djon mengatakan dirinya akan melanjutkan program dari Danjen Kopassus terdahulu, Mayjen Deddy Suryadi.

"Intinya adalah, pertama adalah melanjutkan apa yang sudah baik dari yang sudah dilakukan oleh komandan jenderal sebelumnya. Karena percayalah, karena siapa pun yang menjabat, komandan jenderal adalah pilihan dari negara untuk melakukan yang terbaik untuk satuan ini," ujar Djon.

"Sehingga pasti program yang sebelumnya yang sudah baik dan harus kita lanjutkan," sambungnya.

Menurut Djon, prajurit Kopassus harus professional dan adaptif dengan perkembangan yang terjadi sekarang.

Dia menegaskan semua prajurit harus mengikuti perkembangan teknologi, sehingga diharapkan prajurit Kopassus ke depan menjadi modern.

Baca juga: KSAD Maruli Terima Brevet Anti-teror dari Satgultor Kopassus

Meski begitu, Djon menyebut prajurit Kopassus tidak cukup hanya memiliki aspek profesional, adaptif, dan modern saja.

"Namun profesional, adaptif, dan modern tidak cukup untuk seorang prajurit Kopassus. Yang kita harapkan adalah keimanan, ketaqwaan yang kuat sehingga dia punya karakter yang hebat," jelas Djon.

"Kalau dia punya keimanan dan karakter yang kuat, bisa mendukung profesionalisme, adaptif, dan bisa menggunakan teknologi modern dengan baik dan tepat," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com