Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Bulan Ramadhan Bisa Berbeda, Wapres Minta Umat Islam Saling Pengertian

Kompas.com - 07/03/2024, 21:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau umat Islam agar saling pengertian menyikapi potensi perbedaan awal bulan Ramadhan 1445 Hijriah.

Ma'ruf mengatakan, umat Islam mesti bersikap legowo karena perbedaan itu sejatinya sudah lumrah terjadi di Indonesia.

"Sikap yang kita harus bangun adalah sikap saling pengertian, legowo untuk bisa berbeda, dan itu sudah lama kita biasa berbeda," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Tangerang, Kamis (7/3/2024).

Ma'ruf menerangkan, ada perbedaan kriteria untuk menetapkan awal bulan dalam penanggalan Hijriah antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

Baca juga: Tips Minum Obat Saat Puasa Ramadhan Menurut Ahli Farmasi UGM

Ia menyebutkan, pemerintah dan NU menganggap kriteria pergantian bulan Hijriah adalah ketika hilal minimal 2 derajat, berbeda dari Muhammadiyah yang cukup melihat wujud hilal tak harus 2 derajat.

Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia ini menyebutkan, belum ada titik temu di antara kelompok di atas untuk menyamakan kriteria tersebut.

Oleh sebab itu, Ma'ruf mempersilakan umat Islam untuk memulai ibadah puasa sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

"Kalau besok mungkin Muhammadiyah masuk (bulan Ramamdhan) Senin, mungkin pemerintah Selasa, ya silakan Senin atau Selasa," kata dia.

Baca juga: Ramadhan, Masjid UGM Undang Menteri Jadi Penceramah dan Sediakan Buka Puasa Gratis

Namun, Ma'ruf mengimbau agar umat Islam konsisten dengan pilihannya, bukan memanfaatkan perbedaan tersebut untuk berpuasa dengan jumlah hari yang lebih sedikit.

"Pokoknya yang ikut pemerintah, ikut pemerintah, nanti Lebarannya ikut pemerintah. Kalau puasanya ikut Muhammadiyah, Lebarannya ikut Muhammadiyah," kata Ma'ruf.

"Jangan waktu puasa ikut pemerintah lebih belakang, giliran Lebaran ikut yang lebih dulu, wah itu tidak betul itu," imbuh dia.

Seperti diketahui, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Senin (11/3/2024).

Sementara itu, pemerintah dan NU baru akan menetapkan awal Ramadhan 1445 H pada Minggu (10/3/2024).

Baca juga: Kapan Awal Puasa 2024? Ini Cara Menentukan Ramadhan NU, Muhammadiyah, dan Kemenag

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, ada potensi perbedaan awal Ramadhan antara yang ditetapkan oleh pemerintah dan Muhammadiyah.

Senada dengan Ma'ruf, Yaqut berpesan agar umat Islam tetap menjaga toleransi dan persaudaraan meski ada perbedaan.

""Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi," sebut Yaqut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com