Kembali Hadir di Istana, Mensos Risma Bungkam Saat Ditanya soal Arahan Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini hadir dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2/2024).

Rapat siang itu membahas persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 2024, rencana kerja pemerintah, dan kerangka kerja ekonomi makro 2025.

Pantauan Kompas.com, sebelum sidang dimulai, Mensos Risma tampak berbincang dengan sejumlah anggota kabinet, antara lain Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Menteri Koordinator Bidang Kebudayaan dan Pembangunan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Baca juga: Istana Akui Jokowi Tak Ajak Mensos Saat Bagikan Bansos, Ini Alasannya

Kemudian, saat Presiden memberikan pemaparannya dalam sidang kabinet, Risma juga menyimak dengan saksama.

Namun, usai sidang kabinet, Risma tidak memberikan jawaban ketika ditanya soal isi arahan Presiden Jokowi.

Begitu pula saat wartawan menyinggung mengenai kehadirannya di Istana usai sekian lama tidak tampak ikut rapat dengan Presiden.

Risma hanya berjalan melewati wartawan dan bergegas masuk ke mobil dinasnya.

Baca juga: Jokowi Tak Ajak Risma Salurkan Bansos, Bahlil: Bila Perlu Bu Mensos Buat Tenda, Bagi Sendiri

Catatan Kompas.com, kehadiran Mensos Risma di Istana Kepresidenan adalah saat sidang kabinet paripurna pada 9 Januari 2024 yang membahas soal kinerja aparatur sipil negara (ASN).

Setelah itu, Risma tak tampak dalam kegiatan rapat terbatas bersama Presiden.

Nama Risma juga menjadi sorotan lantaran dia tidak dilibatkan Presiden Jokowi saat membagikan sejumlah bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat menjelang Pilpres 2024.

Diketahui, Risma merupakan kader PDI-P yang mengusung pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

Di sisi lain, banyak pihak meyakini Presiden Jokowi berpihak pada putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka, yang berpasangan dengan Prabowo Subianto.

Prabowo-Gibran kini unggul dalam Pilpres 2024 dan diprediksi menang satu putaran dengan suara sekitar 57-58 persen berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei.