Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Akan Bangun Armada Terbesar sejak PD II, Wakil PM: Untuk Keamanan Bersama di Indonesia dan Wilayah Kami

Kompas.com - 24/02/2024, 14:10 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan bahwa rencana pemerintahnya membangun armada Angkatan Laut terbesar sejak Perang Dunia II adalah untuk keamanan bersama.

Hal itu disampaikan Richard usai menemui Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024).

Richard mengatakan bahwa Australia akan berkoordinasi dengan Indonesia dan menjelaskan alasan mereka membangun armada itu.

“Memberi pengarahan kepada Indonesia tentang tujuan strategis kami,” ujar Richard, di samping Prabowo.

Baca juga: Bahas Kerja Sama Pertahanan dengan Menhan Australia, Prabowo: Kita Harap Selesai 2-3 Bulan

Richard mengatakan, tujuan Australia membangun armada adalah untuk keamanan bersama di kawasan.

“Bahwa kami membangun pasukan kami sehingga kami bisa memainkan peran kami dalam keamanan bersama di kawasan, termasuk di kawasan Indonesia dan Australia,” ujar Richard.

Jika dilihat berdasarkan peta, Richard menyebut, Australia dan Indonesia memiliki “nasib” yang sama.

“Kami memiliki keamanan bersama dan itu yang melandasi kami bergerak maju dengan perencanaan pertahanan kami sendiri,” ujar Richard.

Baca juga: Wakil PM Australia ke Prabowo: Sangat Menyenangkan Beri Selamat secara Langsung ke Anda

Sementara itu, Prabowo tidak terkejut atas pernyataan Richard yang menyebut Indonesia dan Australia tetangga baik.

“Kami memiliki hubungan baik secara sejarah, ada naik dan turun, tetapi kita memastikan Australia adalah tetangga yang baik,” kata Prabowo.

Dikutip dari harian Kompas, Australia berencana memekarkan kekuatan angkatan lautnya hingga terwujud kekuatan armada terbesar setelah Perang Dunia II.

Guna merealisasikan itu, pemerintah Australia menyiapkan anggaran 54 miliar dollar Australia atau setara 35 miliar dollar AS (sekitar Rp 554 triliun) dalam 10 tahun ke depan.

Dalam keterangan resmi Pemerintah Australia, Selasa (20/2/2024), disebutkan bahwa Angkatan Laut Australia atau Royal Australian Navy (RAN) akan membangun 26 kapal perang, terdiri dari kapal perang tier satu dan kapal perang tier dua.

Jumlah ini lebih dari dua kali lipat kapal perang yang dimiliki Australia saat ini, yakni 11 unit.

”Ini adalah armada terbesar yang akan kami miliki sejak akhir Perang Dunia II,” kata Richard Marles.

Guna mewujudkan rencana tersebut, pemerintah Australia menaikkan anggaran pertahanan menjadi 2,4 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Angka ini sudah di atas target 2 persen dari PDB yang dipatok untuk negara-negara mitra Australia di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Rencana pemekaran kekuatan Angkatan Laut (AL) Australia itu diumumkan di tengah masifnya pengembangan kekuatan militer negara-negara rival, seperti China dan Rusia, serta semakin meningkatnya konfrontasi antara negara-negara itu dan negara-negara sekutu yang digalang Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com