Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Real Count" Sementara KPU: Prabowo-Gibran Unggul di 36 Provinsi, Sapu Bersih Pulau Jawa

Kompas.com - 20/02/2024, 15:53 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul di 36 provinsi di Indonesia dan luar negeri.

Ini merujuk pada hasil penghitungan suara sementara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam situs pemilu2024.kpu.go.id hingga Selasa (20/2/2024) pukul 15.00 WIB.

Menurut real count KPU, pasangan Menteri Pertahanan dan Wali Kota Surakarta itu menguasai Pulau Jawa dan Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, hingga Papua.

Sejauh ini, Prabowo-Gibran unggul dibanding dua pasangan capres-cawapres lainnya. Pasangan nomor urut 2 ini mengantongi 57.747.557 suara atau 68,69 persen.

Baca juga: Beredar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, TKN: Semua Bocoran Hoaks

Sementara posisi kedua ditempati oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dengan perolehan 23.859.990 suara atau 24,25 persen.

Menurut Sirekap KPU, pasangan mantan Gubernur DKI Jakarta dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini unggul di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat.

Sedangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, memperoleh 16.782.922 suara atau 17,06 persen.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dan eks Menko Polhukam ini tak unggul di satu wilayah pun menurut hasil real count KPU.

Adapun jumlah suara yang telah direkapitulasi berasal dari 597.821 dari total 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) atau 72,62 persen TPS.

Berikut perolehan suara Prabowo-Gibran di 36 wilayah di Indonesia plus luar negeri yang unggul menurut hasil real count sementara KPU:

  • Sumatera Utara: 1.746.262 suara (59,44 persen)
  • Riau: 1.024.345 suara (51,76 persen)
  • Jambi: 975.406 suara (64,84 persen)
  • Sumatera Selatan: 2.095.137 suara (69,75 persen)
  • Bengkulu: 773.433 suara (70,22 persen)
  • Lampung: 2.632.901 suara (69,63 persen)
  • Kepulauan Bangka Belitung: 376.113 suara (60,01 persen)
  • Kepulauan Riau: 330,645 suara (55,68 persen)
  • DKI Jakarta: 1.431.521 suara (41,53 persen)
  • Jawa Barat: 9.545.277 suara (58,07 persen)
  • Jawa Tengah: 9.576.300 suara (52,84 persen)
  • DI Yogyakarta: 761.047 suara (50,99 persen)
  • Jawa Timur: 10.630.614 suara (66,57 persen)
  • Banten: 2.142.210 suara (56,67 persen)
  • Bali: 521.094 suara (51,96 persen)
  • Nusa Tenggara Barat: 1.420.611 suara (66,89 persen)
  • Nusa Tenggara Timur: 787.575 suara (61,31 persen)
  • Kalimantan Barat: 1.163.307 suara (60,39 persen)
  • Kalimantan Tengah: 619.566 suara (72 persen)
  • Kalimantan Selatan: 710.835 suara (56,69 persen)
  • Kalimantan Timur: 632.144 suara (68,75 persen)
  • Kalimantan Utara: 168.263 suara (69,36 persen)
  • Sulawesi Utara: 1.055.066 suara (75,22 persen)
  • Sulawesi Tengah: 817.894 suara (69,13 persen)
  • Sulawesi Selatan: 2.249.908 suara (56,85 persen)
  • Sulawesi Tenggara: 668.820 suara (70,53 persen)
  • Gorontalo: 336.760 suara (65,45 persen)
  • Sulawesi Barat: 391.677 suara (64,60 persen)
  • Maluku: 302.119 suara (64,23 persen)
  • Maluku Utara: 246.051 suara (60,77 persen)
  • Papua: 50.532 suara (60,31 persen)
  • Papua Barat: 37.359 suara (61,94 persen)
  • Papua Selatan: 19.665 suara (72,20 persen)
  • Papua Tengah: 27.722 suara (61,23 persen)
  • Papua Pegunungan: 207 suara (41,99 persen)
  • Papua Barat Daya: 40.840 suara (59,49 persen)
  • Luar negeri: 196.663 suara (55,78 persen)

Baca juga: Ditanya soal Gabung ke Prabowo-Gibran, Cak Imin: Saya di Jalan Perubahan

Adapun data yang tersaji di dalam Sirekap hanyalah alat bantu untuk keterbukaan hasil penghitungan suara.

KPU akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari tingkat terendah sampai tertinggi, yakni tempat pemungutan suara (TPS), lalu kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.

Menurut Komisioner KPU RI Hasyim Asy’ari, penetapan hasil rekapitulasi suara dilakukn paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara.

Oleh karena pemungutan suara digelar secara serentak pada 14 Februari 2024, penetapan rekapitulasi suara nasional dilakukan paling lambat pada 20 Maret 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com