Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Warga Disebut Antusias Coblos Saat Pileg, Fahira Idris: Mereka Ingin Parlemen Awasi Pemerintah

Kompas.com - 16/02/2024, 20:46 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Fahira Idris mengapresiasi antusiasme warga Jakarta yang memilih wakil rakyat, baik itu DPD, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). 

Menurutnya, warga menghendaki wakil rakyat atau lembaga parlemen yang mampu mengawasi roda pemerintahan dengan cerdas jalannya dan mampu memperjuangkan aspirasi warga.

Dia menilai, salah satu alasan meningkatnya kesadaran akan pentingnya parlemen yang kuat dan kritis adalah masyarakat ingin sebuah lembaga perwakilan rakyat yang mampu mengontrol kekuasaan dan mencegah terjadinya pemusatan kekuatan politik pada satu kelompok tertentu saja.

Selain itu, parlemen yang kuat menjadi salah satu cara untuk memastikan suara dan aspirasi rakyat dapat diwakili dengan baik dan dijadikan dasar bagi pembuatan kebijakan.

Baca juga: Ramai Pedagang Ikan Bandeng Jumbo di Rawa Belong, Fahira Idris: Akulturasi Budaya Betawi dan Tionghoa

“Warga terutama yang ada di Jakarta menginginkan wakil rakyat yang mereka pilih memiliki kemampuan untuk memeriksa, menilai, dan bahkan menyeimbangkan tindakan dan keputusan pemerintah,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (16/2/2024). 

Fahira juga mengatakan, masyarakat ingin wakil rakyat bisa mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan semua kebijakan publik berorientasi pada kepentingan umum. 

Sebagai informasi, berdasarkan laporan tim Fahira Idris yang diterima Kompas.com, Jumat, hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 menyebutkan bahwa Fahira masuk dua besar perolehan suara tertinggi Pemilihan Anggota DPD RI daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta berdasarkan hasil hitung sementara dalam real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Menilik laman resmi pemilu2024.kpu.go.id pada Jumat (16/2/2024) pukul 16.30 Waktu Indonesia Barat (WIB), Fahira menempati posisi kedua tertinggi dengan persentase suara mencapai 9,49 persen yang berasal dari 15.989 tempat pemungutan suara (TPS) dari total 30.766 TPS di seluruh wilayah Jakarta.  

Baca juga: Real Count DPD RI di Jakarta Data 52,15 Persen: Dailami Firdaus dan Fahira Idris di Posisi Teratas

“Kami masih terus mengawal suara dan melakukan penghitungan manual internal berdasarkan Formulir C1 yang difoto langsung saksi dan relawan dari seluruh TPS di Jakarta,” katanya. 

Fahira juga berharap, warga Jakarta ikut mengawal penghitungan suara Pemilu DPD baik lewat real count maupun saat penghitungan berjenjang. 

“Mari pastikan bersama suara kita sampai kepada calon wakil rakyat yang kita pilih,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com