Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPS: Aplikasi Sirekap "Down" Buat Pekerjaan Makin Lama, Makanya Banyak Petugas Kelelahan

Kompas.com - 16/02/2024, 18:06 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas KPPS TPS 084 Kelurahan Pasar Minggu, Afifah Farah Azzahra (22) mengatakan, proses rekapitulasi suara merupakan pekerjaan yang paling berat dalam Pemilu 2024.

Apalagi, pemilu kali ini terdiri dari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, serta DPRD Provinsi serta DPRD Kota/Kabupaten.

Terlebih, proses rekapitulasi suara makin memakan waktu karena aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI kerap kali bermasalah.

Baca juga: Petugas KPPS Tewas Tabrak Tiang Listrik di Tanah Abang Saat Hendak Antar Kotak Suara

“Sebenarnya, proses penghitungan suara itu tidak membutuhkan waktu yang lama. Nah, yang bikin lama itu, proses merekapnya. Ditambah, servernya down,” kata Zahra saat ditemui Kompas.com di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (15/2/2024).

Oleh karena itu, petugas KPPS harus memfoto manual satu persatu formulir C1 calon Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, serta DPRD, untuk diunggah ke Google Drive.

“Itu juga berimbas kepada para saksi yang mau enggak mau harus mendapatkan foto copy C1. Padahal, mereka bisa mendapatkan soft copy melalui aplikasi Sirekap,” ujar Zahra.

Ia berpendapat, proses ini yang menyebabkan banyak KPPS yang kelelahan, sakit, dan bahkan berujung kehilangan nyawa.

Baca juga: Kiat Kuat Jadi Ketua KPPS ala Nur, Harus Selalu “Happy”

“Nah, proses itu yang membuat KPPS banyak kelelahan, kantuk, berimbas hilangnya konsentrasi. Apalagi, sudah malam kan itu, dini hari malah,” imbuh Zahra.

Dalam kesempatan berbeda, petugas Pamsung TPS 084 Kelurahan Pasar Minggu, Adam Zidane Auffar (25) juga berpendapat, sebaiknya KPU tidak menyelenggarakan Pemilu serentak.

“Ya kan kasihan juga sama petugas-petugas yang terlibat dalam Pemilu 2024 ini. Ada yang sakit, bahkan meninggal dunia. Jangan korbankan kami demi pangkas anggaran,” pungkas Zidane.

Baca juga: Panitia KPPS Begadang Hitung Perolehan Suara, Tagihan Kopi sampai Rp 200.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com