Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Litbang "Kompas": 99 Persen Memilih Prabowo-Gibran karena Dukungan Jokowi

Kompas.com - 15/02/2024, 19:22 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Litbang Kompas Bestian Nainggolan mengungkapkan, hampir seluruh pemilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming memilih pasangan itu karena dinilai didukung oleh Presiden Joko Widodo.

Hal ini terungkap dari hasil exit poll yang dilakukan Litbang Kompas seusai pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Rabu (14/2/2024) kemarin.

"Ternyata pemilih dari 02 ini adalah faktor terbesarnya adalah didukung oleh Jokowi, 99 persen pemilih 02 karena merasa ada dukungan dari Pak Jokowi di situ," kata Bestian dalam program Obrolan Newsroom Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Usai Pemungutan Suara, Prabowo Ziarah ke Makam Ayah dan Ibunya

Menurut Bestian, hal ini menunjukkan bahwa faktor utama pemilih memilih Prabowo-Gibran bukan karena hal yang ada dalam diri kandidat tersebut.


Ia menuturkan, faktor terkait kapasitas pribadi merupakan faktor kedua terbesar dalam menentukan pilihan kepada Prabowo.

"Yaitu apa, berani dan tegas, ini selalu muncul dari dulu terhadap pilihan pada Pak Prabowo krn disimbolkan keberanian dan ketegasan simboliasi dari latar belakang kemiliteran," kata Bestian.

Baca juga: Kronologi Penemuan Surat Suara Prabowo dan Anies yang Sudah Tercoblos Duluan di Bekasi

Hasil exit poll juga menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 kini memilih Prabowo, begitu pula dengan mereka yang puas dengan kinerja Jokowi.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas per Kamis sore pukul 17.01 WIB menunjukkan, Prabowo-Gibran memperoleh 58,51 persen suara, unggul dari pasangan Anies-Muhaimin (25,22 persen) dan pasangan Ganjar-Mahfud (16,27 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com