Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Bertolak ke Jakarta untuk Pantau Hasil Hitung Cepat Pemilu

Kompas.com - 14/02/2024, 12:19 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD bertolak ke Jakarta untuk memantau hasil quick count atau hitung cepat Pemilihan Umum (pemilu) 2024.

Mahfud berangkat dari kediamannya di Dukuh Sambilegi Lor, Kelurahan Maguwoharjo, Sleman, menuju Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta, pukul 11.30 WIB.

Ia berangkat menuju bandara bersama istrinya Zaizatun Nihayati.

Sebelum bertolak menuju bandara, Mahfud kembali menyanpaikan keyakinannya bisa memenangi Pemilihan Presiden (pilpres) 2024.

Baca juga: Cak Imin Sebut Belum Ada Komunikasi dengan Kubu Ganjar-Mahfud soal Putaran Kedua Pilpres

"Optimis (menang), minimal dua putaran," kata Mahfud di kediamannya.

Sebelumnya diberitakan, Mahfud mengaku optimistis dapat memenangkan Pilpres 2024.

"Pokoknya optimistis menang," kata Mahfud usai menunaikan ibadah shalat subuh di Masjid Darul Ikram, Rabu.

Mahfud juga angkat bicara perihal hasil temuan sejumlah lembaga survei yang menyebut tingkat keterpilihan pasangan calon presiden dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di atas 50 persen.

Baca juga: Jokowi Akui Belum Ada Kandidat Menkopolhukam Definitif yang Gantikan Mahfud

Mahfud meyakini bahwa hasil survei tersebut merupakan upaya penggiringan opini terhadap masyarakat.

Karena itu, ia optimistis membuktikan dapat mematahkan hasil survei dengan kemenangannya bersama capres Ganjar Pranowo.

"Saya yakin. Saya meyakini, masa ada survei 50 persen lebih untuk satu itu menurut saya itu adalah upaya penggiringan menurut saya. Kita buktikan hari ini bahwa itu tidak terjadi," tegas Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com