Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Kebiasaan Kita Koneksi dan "Koncoisme", Kamu Anak Siapa, Ponakan Siapa...

Kompas.com - 12/02/2024, 10:54 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyinggung soal praktik koneksi, atau yang ia sebut “koncoisme”, di Indonesia.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya pada wisuda di Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (12/2/2024).

Prabowo menegaskan, mahasiswa Unhan yang diwisuda hari ini adalah mereka yang berprestasi tanpa melihat faktor koneksi. 

Ia pun mengatakan, kalau ingin Indonesia hebat, mereka yang beprestasi harus dihormati.

“Jadi, kalau negara kita mau hebat, yang dihormati dan dihargai harus segera dipromosikan, segera diberi penghargaan mereka yang berprestasi,” ujar Prabowo.

Baca juga: Kisah Sang Paman Gibran yang Dicopot Jabatannya

Prabowo mengatakan, merit system atau sistem merit harus dilanggengkan di Indonesia.

“Ini tradisi yang harus kita langgengkan. Kebiasaan kita adalah nanti koneksi, koncoisme dan sebagainya, kamu anaknya siapa? Ponakan siapa? Dan sebagainya,” kata Prabowo.

Prabowo berbangga diri, Unhan menerima mahasiswa berdasarkan prestasi. Ia meminta tradisi itu dipertahankan.

“Saya mau minta tradisi ini terus dipertahankan sekeras-sekeransya,” ucap Prabowo.

“Saya bangga, masuk anak-anak yang mungkin tidak diduga bisa menghasilkan sarjana-sarjana Stem (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Ada anaknya petani, pekerja pelabuhan, penjual bakso di pasar, ini membanggakan hati saya,” kata dia.

Baca juga: Jokowi Sambangi Hotel Tempat Kumpul Kubu Prabowo-Gibran Usai Kampanye Akbar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com