Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bagian dari Perhutanan Sosial, Program Hutan Pertamina Tanam Lebih dari 6 Juta Pohon

Kompas.com - 10/02/2024, 15:24 WIB
Dwi NH,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Hutan Pertamina telah menanam lebih dari 6 juta pohon dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan dan mengurangi emisi karbon.

Penanaman pohon tersebut dilaksanakan melalui 267 program penanaman di seluruh wilayah operasi perusahaan, dengan total luas mencapai 629 hektare (ha).

Dari luas tersebut, sekitar 433 ha ditanami dengan mangrove dan 196 ha ditanami dengan pohon daratan.

Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyatakan bahwa program konservasi dan reforestasi hutan dengan penanaman pohon mangrove dan daratan adalah bagian dari komitmen pihaknya dalam implementasi prinsip environment, social, and governance (ESG).

Baca juga: Sinarmas Land, Satu-satunya Pengembang Indonesia yang Masuk Top ESG Rating Asia 2024

Upaya tersebut sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 13, 14, dan 15, serta target pemerintah untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Mangrove dan pohon daratan memiliki peran besar sebagai penyerap dan penyimpan karbon, serta berfungsi untuk mencegah abrasi laut dan mengurangi dampak bencana gelombang tsunami,” imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/2/2024).

Lebih lanjut, Fadjar menjelaskan bahwa selama periode 2018-2023, Pertamina telah berhasil menanam 3,2 juta pohon mangrove yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu Sumatera sebanyak 269.504 pohon, Kalimantan 2,07 juta, Jawa 298.530, Sulawesi 33.333, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) 211.334, serta Maluku-Papua 288.111 pohon.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang 4 Kecamatan di Kota Bima NTB

Ia menambahkan bahwa Program Hutan Pertamina tidak hanya memberikan manfaat dalam pengurangan emisi karbon, tetapi juga telah memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat.

Sebanyak 4.783 penerima manfaat telah merasakan dampak ekonominya, dengan pendapatan kelompok mencapai Rp 1,8 miliar per tahun.

Perhutanan sosial sebagai inovasi pelestarian hutan

Ilustrasi budi daya lebah madu ramah lingkungan.DOK. Humas Pertamina Ilustrasi budi daya lebah madu ramah lingkungan.

Program Perhutanan Sosial merupakan inovasi dalam upaya pelestarian hutan yang dijalankan Pertamina dengan menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK) Republik Indonesia (RI).

Baca juga: Kementerian LHK Ajak Masyarakat Peduli Kelestarian Lahan Basah

Program tersebut telah dijalankan sejak pertengahan tahun 2023 dengan tujuan ganda, yaitu menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

Perhutanan Sosial diimplementasikan melalui sistem pengelolaan Hutan Lestari, yang dilakukan di kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama.

Tujuan utama dari program tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga keseimbangan lingkungan, dan memperkuat dinamika sosial budaya di wilayah tersebut.

Program Perhutanan Sosial dapat berbentuk beragam, seperti Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Taman Rakyat, Hutan Adat, dan Kemitraan Kehutanan.

Baca juga: Harga Sewa Tenda di Hutan Pinus Poncosumo Lumajang

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Nasional
Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com