Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Nugroho SBM
Dosen Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

Pentingnya Internet Gratis untuk Inklusivitas dan Bisnis

Kompas.com - 05/02/2024, 16:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA debat kelima (terakhir) calon presiden (4/2/20204), ada debat panas antara calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto soal internet gratis.

Ganjar menyinggung kampanye Prabowo bahwa makan gratis lebih penting dari internet gratis. Bahkan Prabowo mengatakan pihak yang ingin internet gratis itu otaknya lambat.

Hal tersebut sudah diklarifikasi oleh Prabowo bahwa ia mengatakan itu konteksnya ketika seorang miskin yang tidak bisa makan, maka makan gratis lebih penting dari internet gratis.

Ide internet gratis memang perlu didukung untuk kondisi Indonesia hari ini. Meski pengguna internet di Indonesia terus meningkat, tetapi masih terjadi ketimpangan, baik antarwilayah maupun antarperorangan di dalam suatu wilayah.

Internet gratis mengatasi ketimpangan pengguna antarperorangan, seiring orang atau individu tidak bisa menggunakan internet karena tidak mampu membayarnya.

Perkembangan pengguna internet seperti disebutkan di atas terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut laporan We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 213 juta orang per Januari 2023. Jumlah ini setara 77 persen total penduduk Indonesia sebanyak 276,4 juta orang.

Dengan demikian, jumlah pengguna internet di dalam negeri tercatat bertambah 142,5 juta dibanding Januari 2013 yang hanya sebanyak 70,5 juta orang.

Meski demikian, Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak penduduknya belum terkoneksi internet. We Are Social melaporkan, ada 63,51 juta penduduk di seluruh Tanah Air yang belum terkoneksi internet hingga awal 2023.

Jumlah penduduk Indonesia yang belum terkoneksi internet tersebut menjadi yang terbesar kedelapan secara global. Posisi pertama ditempati India dengan 730,02 juta penduduk belum terkoneksi internet.

Maka ide internet gratis bisa mengurangi ketimpangan penggunaan internet antarperorangan dari sisi mereka yang tidak mampu menggunakan internet karena tidak mampu membayar langganan.

Tentu pemerataan jaringan internet di daerah-daerah yang belum ada jaringan internetnya juga perlu dilakukan.

Manfaat internet

Semakin merata dan meluasnya penggunaan internet memang sesuatu yang dibutuhkan oleh Indonesia dan merupakan kebutuhan yang tak dapat dihindari. Apalagi di tengah perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi sekarang ini.

Hal tersebut juga membawa manfaat bagi masyarakat di Indonesia. Pertama, penggunaan internet bisa meningkatkan inklusi di semua bidang.

Di bidang keuangan, misalnya, dengan penggunaan internet, maka daerah-daerah luar Jawa yang dulu tak terlayani fasilitas jasa keuangan karena tak adanya kantor-kantor cabang bank dan lembaga keuangan bisa terlayani dengan pelayanan keuangan digital (fintech).

Di bidang pendidikan sekarang ini seseorang bisa mengakses pelayanan pendidikan yang menyediakan kelas-kelas jarak jauh sehingga bisa menikmati pendidikan dengan lebih murah karena tidak harus datang ke lokasi yang jauh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com