Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Janji Beri Akses Masyarakat Adat Kembangkan Wilayah Sendiri

Kompas.com - 31/01/2024, 21:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUBU RAYA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berjanji bakal melindungi hak-hak masyarakat adat saat berkampanye di Desa Lingga, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (31/1/2024).

Ganjar juga berjanji bakal memberikan ruang bagi masyarakat adat untuk mengembangkan wilayah mereka dengan cara-cara yang berlaku di antata merek sendiri.

"Mari kita lindungi masyarakat adat yang sudah berdiri jauh sebelum Republik ini berdiri. Biarkan mereka punya akses untuk mengembangkan wilayahnya sendiri, jamin lah mereka, fasilitasi mereka," kata Ganjar saat berorasi.

Baca juga: Gelar Hajatan Rakyat di GBK Sabtu Besok, TPN Pastikan Ganjar-Mahfud Hadir

Ganjar menuturkan, Kalimantan Barat adalah salah satu daerah yang kehidupan masyarakat adatnya masih berjalan hingga saat ini.

Menurut dia, masyarakat adat tidak akan punah karena mempunyai anggota masyarakat, hukum adat, dan tata cara penegakan hukum adat tersebut.

"Itu tiga ciri bahwa masyarakat adat ulayat itu memang hidup. Apa sulitnya kita membuat enclave untuk kemudkan mereka bisa hidup dan memberdayakan masyarkaat di sekitarnya," ujar Ganjar.

Baca juga: Saat Lokasi Kampanye Ganjar Bersebelahan dengan Acara Pendukung Prabowo....

Pada acara kampanye yang sama, eks Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengajak masyarakat Dayak untuk mendukung Ganjar sebagai presiden.

Cornelis mengeklaim, Ganjar akan memperjuangkan sejumlah kepentingan masyarakat adat apabila terpilih, seperti menerbitkan sertifikat tanah, megadakan pencetakan KTP di semua kecamatan, hingga mengeluarkan kampung adat dari wilayah hutan lindung dan hutan produksi.

"Siap meng-enclave kampung-kampung Dayak dalam hutan produksi, hutan lindung, kawasan kebun, siap? Itu nanti saya yang akan berdebat dengan menteri ATR BPN, setuju? Kalian tidak bisa bikin sertifikat tanah? Nah itulah gunanya kira berpolitik," kata Cornelis.

Baca juga: Kubu Anies dan Ganjar Ngaku Bus Relawan Disabotase, TKN Prabowo: Jangan-jangan Belum Bayar

Politikus PDI-P tersebut juga mengajak masyarakat untuk tidak mempedulikan sosok Presiden Joko Widodo karena menurutnya sudah tidak mendengarkan aspirasi masyarakat.

Padahal, Jokowi merupakan pemenang Pemilihan Presiden 2014 dan 2019 di provinsu Kalimantan Barat.

"Jokowi menang dua kali, saya jadi ketua timnya, kita yang pilih dia betul? Dia sudah tidak mendengar kita, tidak apa-apa, lewat saja," ujar Cornelis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Dewas KPK Heran Dilaporkan Ghufron ke Bareskrim Polri

Nasional
Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Wapres Kunker ke Mamuju, Saksikan Pengukuhan KDEKS Sulawesi Barat

Nasional
Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com