Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Minta Polri Kedepankan "Restorative Justice" dalam Menangani Masalah di Rempang

Kompas.com - 30/01/2024, 11:40 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) meminta pihak kepolisian mengedepankan prinsip restorative justice dalam menangani kasus pidana masyarakat adat Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Anggota Ombudsman RI Johanes Widijantoro mengatakan, permintaan tersebut merupakan salah satu rekomendasi yang tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Prakarsa Sendiri menyangkut polemik Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.

“Prinsipnya polisi dalam hal ini kami minta bisa mengedepankan restorative justice,” kata Johanes dalam konferensi pers di gedung Ombudsman RI, Senin (29/1/2024).

Johanes mengatakan, semua pihak sama-sama mengetahui peristiwa bentrokan antara warga Rempang dan kepolisian yang terjadi pada pada 7 dan 11 September 2023.

Sejumlah warga adat Rempang dan masyarakat yang menolak pembangunan kawasan industri itu ditahan aparat.

Baca juga: Ombudsman Temukan Malaadministrasi di Proyek Rempang Eco City, Batam

Johanes mengatakan, Ombudsman melihat persoalan ini ke kedua sisi. Warga yang menolak, misalnya, tengah berusaha memperjuangkan hak dan kepentingan mereka agar tetap bisa tinggal di Rempang.

Sementara itu, pihak kepolisian juga memiliki argumentasi atau alasan kenapa tindakan beberapa warga dinilai masuk ranah pidana.

Dengan pendekatan restorative justice, Ombudsman berharap warga Rempang akan memberikan respons yang berbeda.

“Jadi kalau bisa kemudian harapannya justru itu akan menjadi sebuah feedback yang baik bagi warga masyarakat di Rempang untuk tindakan kepolisian yang tidak mengedepankan proses hukum melalui peradilan,” ujar Johanes.

Baca juga: Pembangunan Kampung Relokasi Warga Rempang Tak Kunjung Dimulai, PUPR: Belum Ada Dana

Johanes mengatakan, pihaknya telah menyerahkan LHP itu kepada sejumlah lembaga dan pemerintah daerah mulai Polri, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Badan Pengusahaan (BP) Batam, dan Pemerintah provinsi Kepulauan Riau.

Menurut Johanes, setiap rekomendasi yang disampaikan kepada instansi itu berbeda-beda sesuai dengan tugas dan fungsi mereka.

Setelah menyerahkan LHP itu, para instansi terkait memiliki waktu 30 hari untuk melakukan tindakan korektif sesuai rekomendasi Ombudsman.

“Dalam waktu 30 hari kedepan kami Ombudsman RI menunggu apa yang nanti menjadi tindak lanjut atau respon dari instansi-instansi yang kami sebutkan tadi,” tutur Johanes.

Baca juga: KPU Batam Pastikan Tak Ada Perubahan TPS di Pulau Rempang

Sementara itu, perwakilan Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri Irjen Gatot Tri Suryanta mengatakan, pihaknya telah menerima LHP Ombudsman.

Polri kemudian memastikan akan melaksanakan sejumlah poin rekomendasi Ombudsman menyangkut masyarakat Rempang dalam 30 hari kedepan.

Nanti mudah-mudahan dalam batas waktu yang ditentukan kita sudah bisa menindaklanjuti dan apabila masih ada kendala atau hambatan tentu nanti akan kita komunikasikan dan koordinasikan itu,” tuturnya.

Baca juga: Ombudsman Temukan Malaadministrasi di Proyek Rempang Eco City, Batam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com