Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sowan ke Budayawan, Ganjar Sebut Pembajakan Buku dan Lagu Harus Ditindak secara Hukum

Kompas.com - 24/01/2024, 06:37 WIB
Syakirun Ni'am,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut bahwa kasus pembajakan buku, karya intelektual serta karya seni perlu ditindak secara hukum.

Ganjar mengatakan, saat ini praktek pembajakan karya tulis maupun karya seni marak terjadi.

Pernyataan itu dikemukakan Ganjar saat sowan ke kiai sekaligus budayawan Gus Paox Iben Mudhaffar selaku pengasuh Pesantren Kebudayaan Ndalem Wongsorogo, Sidorejo, Kendal, Jawa Tengah.

"Banyak kemudian produk-produk dari para seniman apakah itu lagu tarian buku atau intelektual property lainnya yang seringkali belum mendapatkan perhatian. Baru dirilis dibajak," kata Ganjar, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Ada Capres Diduga Langgar Zonasi Kampanye, Ganjar: KPU yang Mengatur, Silakan Langsung Ditegur

Tindakan menggunakan karya orang lain tanpa membayar royalti itu harus ditangani dengan serius. Salah satunya dengan membuat regulasi dan menegakkan hukum.

Dengan cara seperti itu, Ganjar mengatakan, Indonesia tidak hanya akan bergantung pada kekayaan alam. Keberadaan sumber daya manusia (SDM) dan ekosistem seni budaya yang bagus bisa menjadi alternatif sumber ekonomi.

"Jadi bisa menjadi tempat alternatif yang tidak akan merusak alam. Meskipun kita hati-hati karena juga bisa merusak mental," ujar Ganjar.

Melansir dari Kompas.id, pembajakan buku di Indonesia sudah menjadi industri. Produk jiplakan itu juga mengisi pasar digital.

Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha menyebut sebanyak 75 persen penerbit mendapati buku mereka dibajak dan dijual di pasar.

"Pembajakan buku akan membunuh energi kreatif para pelaku perbukuan. Kita harus ikut mendukung buku-buku orisinal yang bisa membuat para penulis menghasilkan karya lebih baik lagi,” ujar Arys di Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Warga Kendal Curhat ke Ganjar soal Penyaluran BLT Sering Tidak Tepat Sasaran

Selain buku, persoalan pelanggaran hak cipta seperti tidak adanya pembagian royalti penggunaan karya seni musik juga menjadi sorotan beberapa waktu terakhir.

Adapun kedatangan Ganjar ke Kendal merupakan bagian dari kampanye politiknya di Jawa Tengah.

Sebelum ke Kendal, Ganjar lebih dahulu menemui ratusan Tim Pemenangan Daerah (TPD), Tim Pemenangan Cabang (TPC), serta relawan Ganjar-Mahfud di Salatiga.

Selanjutnya, Ganjar sowan Gus Paox. Setelah itu, ia menemui nelayan di Pelabuhan Tawang dan menghadiri pesta rakyat di lapangan Kendal.

Baca juga: Soal Jokowi Bagi-bagi Beras, Ganjar: Tidak Apa -apa, asal Tidak Dipolitisir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com