JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut salah satu penyebab tingkat kepercayaan publik terhadap TNI tinggi karena faktor menjaga jarak dengan politik praktis.
Berdasarkan temuan Indikator periode 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024, TNI berada di posisi pertama dalam hal kepercayaan publik terhadap lembaga negara.
Persentase kepercayaan tersebut mencapai 89 persen. Rinciannya, 19 persen sangat percaya, 70 persen cukup percaya, 8 persen kurang percaya, dan 2 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab (TT/TJ).
"Salah satunya karena TNI menjaga jarak dengan politik praktis. Jadi profesionalisme militer itu justru membantu peningkatan trust terhadap TNI," kata Burhanuddin, dikutip dari Youtube Indikator Politik Indonesia, Selasa (23/1/2024).
Baca juga: Survei Indikator: Kepercayaan Publik ke TNI Teratas, Disusul Presiden dan Kejagung
Burhanuddin menyebut tingginya tingkat kepercayaan publik terhadap TNI justru sebagai wanti-wanti untuk lembaga militer.
Menurutnya, capaian tersebut besar kemungkinan akan mengalami penurunan apabila TNI ke depan terlibat dalam politik praktis. Terlebih, Indonesia saat ini tengah memasuki tahun politik.
"Kalau terlibat itu punya efek terhadap penurunan trust terhadap TNI. Jadi sayang jangan masuk ke situ (politik praktis)," ujar Burhanuddin.
Baca juga: KSAD Maruli Gantikan Dudung Jadi Komisaris Utama PT Pindad
Dalam perjalanannya, Burhanuddin mengatakan, kepercayaan publik terhadap TNI sempat berada pada posisi terendah.
Ini terjadi setidaknya pada masa pasca-runtuhnya rezim Orde Baru. Kala itu, TNI dianggap menjadi lembaga yang turut bertanggung jawab atas rezim otoritarian Presiden ke-2 RI, Soeharto.
"Tetapi belakangan TNI mulai positif di mata publik," ungkap Burhanuddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.