JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menjelaskan bahwa dirinya dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya tidak ada yang salah soal membaca data deforestasi hutan.
Hanya saja, ia dan Siti menggunakan data yang berbeda.
Itu lah sebabnya Siti Nurbaya membantah data soal deforestasi di Indonesia yang dipaparkan oleh Mahfud dalam ajang debat ketiga pilpres.
"Memang betul bukan kesalahan, tapi perbedaan membaca data," kata Mahfud di Jalan Teuku Umar 9, Jakarta, Selasa (23/1/2024).
Baca juga: CEK FAKTA: Mahfud MD Sebut Deforestasi di RI Capai 12,5 Juta Hektar 10 Tahun Terakhir
Menurut Mahfud, data yang dipaparkan Siti Nurbaya berdasarkan deforestasi neto. Data ini juga ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Sedangkan, Mahfud menyebut data yang disampaikannya merujuk pada data Global Forest Watch.
"Nah global forest watch itu memotret hilangnya atau tutupan hutan dalam waktu tertentu," kata Mahfud.
"Sedangkan deforestasi neto itu merupakan deforestasi bruto dikurangi reforestasi sehingga sisanya seperti yang dikaakan oleh Bu Siti Nurbaya," sambungnya.
Baca juga: Dapat Sentimen Positif Saat Debat, Cak Imin Dinilai Bijaksana, Mahfud Dianggap Cerdas
Dia menambahkan data yang dipakai Siti Nurbaya turut menghitung adanya reforestasi. Sedangkan, data yang merujuk Global Forest Watch tidak menghitung soal reforestasi.
Menko Polhukam ini mengatakan dua cara membaca data ini sama benarnya.
"Saya pakai Global Forest Watch, yang memotret itu setiap tahun, ini rusaknya rusaknya dalam 10 tahun, nih segini loh rusaknya, bahwa ada reforastasi di tempat lain kan tidak memperbaiki yang rusak. Data lengkap tentang ini dari tahun ke tahun, tempat ke tempat," jelasnya.
Bantahan Siti
Dalam debat cawapres pada Minggu (21/1/2024), Mahfud mengungkapkan, deforestasi di Indonesia mencapai 12,5 juta hektar hutan dalam 10 tahun terakhir.
Dikutip dari Tribunnews.com, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya membantah data Mahfud. Siti Nurbaya menilai Mahfud keliru dalam mengkalkulasikan data, sehingga data yang dipaparkan berlebihan.
"Saya harus mengatakan bahwa data itu salah. Saya bisa kasih tahu data yang sebenarnya. Kalau dipakai sejak tahun 2013, ada persoalan konsep. Dan ada persoalan bagaimana membaca data," kata Siti Nurbaya saat ditemui sejumlah wartawan di Media Center Kementerian LHK, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024), seperti dikutip dari Tribunnews.com.